Sekolah Islam tak siap terapkan kurikulum 2013
A
A
A
Sindonews.com – Penerapan kurikulum pendidikan baru di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), tahun ini mulai dijalankan. Hanya saja untuk sekolah yang ada dilingkup Kemenrian Agama (Kemenag) belum siap menerapkan kurikulum pendidikan baru.
Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi Mapenda Kemenag Polman, Haris Nawawi. Alasannya hingga kurikulum baru tersebut belum diberlakukan, karena Kemenag masih fokus pada pelaksanaan penataan kurikulum 2013 dan terlebih dahulu akan bersosialisasi, serta memberikan pelatihan terhadap tenaga guru yang ada.
Selain itu, petunjuk teknis (juknis) kurikulum baru tersebut belum diterima. Bahkan Kemenag juga sudah menyampaikan ke pusat bahwa sekolah yang dinaungi Kemenag belum bisa menerapkan kurikulum tersebut pada tahun ini.
“Kami masih harus fokus melakukan penataan kurikulum baru tersebut. Karenanya, terlebih dahulu disampaikan ke pusat bahwa sekolah yang dinaungi Kemenag belum bisa memberlakukan tahun ini,”jelas Haris.
Dia menjelaskan, dengan adanya penundaan implementasi kurikulum tersebut, ia berharap pada tahun depan setelah semuanya sudah siap, kurikulum baru tersebut sudah bisa dilaksanakan.
Sementara itu, terhadap sekolah dilingkup Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kurikulum baru akan diterapkan pada tahun ajaran 2013/2014 pada 20 sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA.
Penerapan kurikulum baru tersebut hanya diterapkan pada sekolah yang mendapatkan akreditasi A. Itu sesuai dengan surat dari Kemendikbud Nomor 1015/J3.2/LL/2013.
20 sekolah tersebut diantaranta, SDN 029 Sumberjo, SDN 031 Tumpiling, SDN 060 Pekkabata, SDN 066 Pekkabata, SDN 028 Pekkabata, SDN 008 Sidodadi, SDN 036 Inores Bonde, SDN 001 Campalagian, SDN 061 Tinggas, SDN 013 Mojopahit, dan SDN 028 Tandassura.
Pada tingkat SMP, yakni SMPN 1 Polewali, SMPN 1 Wonomulyo, SMPN 1 Wonomulyo, SMPN 3 Polewali, SMPN Wonomulyo, dan SMPN 7 Polewali.
Selanjutnya, pada tingkat SMA yakni SMA Negeri 1 Polewali, SMAN 3 Polewali, dan SMK YPPP Wonomulyo.
Wakil Kepala SMP Negeri 3 Polewali, Muhammad Bakri, sebagai salah satu sekolah yang ditunjuk untuk menerapkan kurikulum baru tersebut mengaku siap menerapkan tahun ajaran baru ini.
Dikatakan, dalam kurikulum baru, ada beberapa mata pelajaran yang berubah baik yang hilang maupun yang baru. Misalnya, mata pelajaran prakarya. Sementara mata pelajaran Teknik Informasi dan Teknologi (TIK) terintegrasi dengan semua mata pelajaran.
Selain ada mata pelajaran yang hilang dan ada yang baru, jam tatap muka juga ada yang ditambah dan ada yang dikurangi, seperti untuk pelajaran agama dan PKN menjadi tiga jam. Untuk extra kokurikuler, pramuka juga menjadi extra kokurikuler yang diwajibkan.
Hal tersebut dikatakan Kepala Seksi Mapenda Kemenag Polman, Haris Nawawi. Alasannya hingga kurikulum baru tersebut belum diberlakukan, karena Kemenag masih fokus pada pelaksanaan penataan kurikulum 2013 dan terlebih dahulu akan bersosialisasi, serta memberikan pelatihan terhadap tenaga guru yang ada.
Selain itu, petunjuk teknis (juknis) kurikulum baru tersebut belum diterima. Bahkan Kemenag juga sudah menyampaikan ke pusat bahwa sekolah yang dinaungi Kemenag belum bisa menerapkan kurikulum tersebut pada tahun ini.
“Kami masih harus fokus melakukan penataan kurikulum baru tersebut. Karenanya, terlebih dahulu disampaikan ke pusat bahwa sekolah yang dinaungi Kemenag belum bisa memberlakukan tahun ini,”jelas Haris.
Dia menjelaskan, dengan adanya penundaan implementasi kurikulum tersebut, ia berharap pada tahun depan setelah semuanya sudah siap, kurikulum baru tersebut sudah bisa dilaksanakan.
Sementara itu, terhadap sekolah dilingkup Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kurikulum baru akan diterapkan pada tahun ajaran 2013/2014 pada 20 sekolah mulai dari SD, SMP dan SMA.
Penerapan kurikulum baru tersebut hanya diterapkan pada sekolah yang mendapatkan akreditasi A. Itu sesuai dengan surat dari Kemendikbud Nomor 1015/J3.2/LL/2013.
20 sekolah tersebut diantaranta, SDN 029 Sumberjo, SDN 031 Tumpiling, SDN 060 Pekkabata, SDN 066 Pekkabata, SDN 028 Pekkabata, SDN 008 Sidodadi, SDN 036 Inores Bonde, SDN 001 Campalagian, SDN 061 Tinggas, SDN 013 Mojopahit, dan SDN 028 Tandassura.
Pada tingkat SMP, yakni SMPN 1 Polewali, SMPN 1 Wonomulyo, SMPN 1 Wonomulyo, SMPN 3 Polewali, SMPN Wonomulyo, dan SMPN 7 Polewali.
Selanjutnya, pada tingkat SMA yakni SMA Negeri 1 Polewali, SMAN 3 Polewali, dan SMK YPPP Wonomulyo.
Wakil Kepala SMP Negeri 3 Polewali, Muhammad Bakri, sebagai salah satu sekolah yang ditunjuk untuk menerapkan kurikulum baru tersebut mengaku siap menerapkan tahun ajaran baru ini.
Dikatakan, dalam kurikulum baru, ada beberapa mata pelajaran yang berubah baik yang hilang maupun yang baru. Misalnya, mata pelajaran prakarya. Sementara mata pelajaran Teknik Informasi dan Teknologi (TIK) terintegrasi dengan semua mata pelajaran.
Selain ada mata pelajaran yang hilang dan ada yang baru, jam tatap muka juga ada yang ditambah dan ada yang dikurangi, seperti untuk pelajaran agama dan PKN menjadi tiga jam. Untuk extra kokurikuler, pramuka juga menjadi extra kokurikuler yang diwajibkan.
(lal)