Kuota SNMPTN UGM tak terpenuhi
A
A
A
Sindonews.com - Kuota Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) di DIY tidak bisa dipenuhi. Sejumlah peserta SNMPTN tidak melakukan registrasi ulang ke Perguruan Tinggi Negeri(PTN) meski jadwalnya sudah ditutup pada 19 Juni.
Di UGM misalnya, sebanyak 363 peserta yang lolos ke UGM dari jalur SNMPTN tidak melakukan registrasi ke Direktorat Administrasi Akademik (DAA) UGM, padahal kuota UGM untuk mahasiswa baru (maba) dari jalur tersebut mencapai 3.317 orang atau 50% dari total maba pada tahun ajaran baru nanti.
"Hingga penutupan pukul 15.00 WIB, jumlah peserta SNMPTN yang melakukan registrasi sebagai mahasiswa baru hanya 2.954 orang," ujar Kepala Bagian Humas UGM Wijayanti, di kampus UGM, Yogyakarta, Jumat (21/6/2013).
Jumlah tersebut, menurut wanita yang akrab disapa Wiwit ini, juga jauh lebih kecil dibandingkan saat mereka mengikuti tes TOEFL dan Tes Potensi Akademik (TPA). Sebanyak 3.137 orang yang dinyatakan lolos SNMPTN mengikuti kedua tes tersebut untuk menjajaki kompetensi kelulusan mereka.
Tidak terpenuhinya kuota tersebut dimungkinkan karena sejumlah maba masih mengikuti proses permohonan keringanan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mereka nantinya diberikan waktu khusus untuk melakukan registrasi sendiri.
"Selain itu sejumlah peserta juga mengajukan surat permohonan diri untuk tidak melanjutkan proses verifikasi. Namun jumlahnya belum selesai direkap hingga saat ini," jelasnya.
Kuota yang tidak terpenuhi ini, lanjut Wiwit nantinya akan dialihkan untuk jalur lain seperti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan seleksi mandiri. Sehingga kursi untuk masuk UGM tetap bisa dimanfaatkan bagi calon mahasiswa lainnya.
Calon mahasiswa yang batal masuk ke UGM nantinya akan mendapatkan catatan khusus. Meski tidak di-black list, pembobotan indeks sekolah calon mahasiswa tersebut akan diturunkan.
"Kami tetap memberikan kesempatan mereka untuk kembali mendaftar dari jalur lain, namun penghitungan bobot indeks sekolah akan jadi catatan," tandasnya.
Di UGM misalnya, sebanyak 363 peserta yang lolos ke UGM dari jalur SNMPTN tidak melakukan registrasi ke Direktorat Administrasi Akademik (DAA) UGM, padahal kuota UGM untuk mahasiswa baru (maba) dari jalur tersebut mencapai 3.317 orang atau 50% dari total maba pada tahun ajaran baru nanti.
"Hingga penutupan pukul 15.00 WIB, jumlah peserta SNMPTN yang melakukan registrasi sebagai mahasiswa baru hanya 2.954 orang," ujar Kepala Bagian Humas UGM Wijayanti, di kampus UGM, Yogyakarta, Jumat (21/6/2013).
Jumlah tersebut, menurut wanita yang akrab disapa Wiwit ini, juga jauh lebih kecil dibandingkan saat mereka mengikuti tes TOEFL dan Tes Potensi Akademik (TPA). Sebanyak 3.137 orang yang dinyatakan lolos SNMPTN mengikuti kedua tes tersebut untuk menjajaki kompetensi kelulusan mereka.
Tidak terpenuhinya kuota tersebut dimungkinkan karena sejumlah maba masih mengikuti proses permohonan keringanan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT). Mereka nantinya diberikan waktu khusus untuk melakukan registrasi sendiri.
"Selain itu sejumlah peserta juga mengajukan surat permohonan diri untuk tidak melanjutkan proses verifikasi. Namun jumlahnya belum selesai direkap hingga saat ini," jelasnya.
Kuota yang tidak terpenuhi ini, lanjut Wiwit nantinya akan dialihkan untuk jalur lain seperti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan seleksi mandiri. Sehingga kursi untuk masuk UGM tetap bisa dimanfaatkan bagi calon mahasiswa lainnya.
Calon mahasiswa yang batal masuk ke UGM nantinya akan mendapatkan catatan khusus. Meski tidak di-black list, pembobotan indeks sekolah calon mahasiswa tersebut akan diturunkan.
"Kami tetap memberikan kesempatan mereka untuk kembali mendaftar dari jalur lain, namun penghitungan bobot indeks sekolah akan jadi catatan," tandasnya.
(lal)