Percaya diri jadi modal utama kesuksesan
A
A
A
Sindonews.com - Tinggi rendahnya nilai yang dicapai oleh seorang mahasiswa bukan menjadi penentu sukses tidaknya di masa depan.
Ada hal yang lebih penting dari sekedar nilai tinggi yaitu percaya diri, sikap baik dan berserah diri pada Tuhan.
Itulah modal utama kesuksesan dalam menghadapi kerasnya kompetisi dunia nyata.
Hal tersebut disampaikan alumni Fakultas Isipol UMY Program Studi Hubungan Internasional yang kini bertugas di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta Riefqi Muna PhD.
Menurut Riefqi, untuk mengarungi dunia pasca-kampus dan mengembangkan diri dengan baik, seseorang harus memiliki semangat yang kuat.
"Etos kerja yang kuat, dan memastikan dirinya bahwa ia berada di atas rata-rata kebanyakan orang. Namun, jika tidak demikian, maka kita akan tertelan dan dikuasai oleh waktu. Dan tau-tau sudah tua,” paparnya dalam pembekalan alumni UMY di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Kamis, (20/6/2013).
Dikatakan Riefqi, masa depan juga penuh misteri, tapi paling tidak kita bisa mempersiapkan sebaik-baiknya. Sehingga, apapun yang terjadi merupakan hasil upaya maksimal yang telah kita lakukan dan tidak ada penyesalan.
"Kita boleh saja berkarir pada pilihan dan bidang apapun. Namun yang perlu diingat, semuanya tidak boleh setengah-setengah,” imbuhnya.
Riefqi juga menuturkan, sebelum terjun ke dunia kerja, para mahasiswa hendaknya tetap menjaga sikap dan perilaku yang berdasarkan pada etika yang telah ditanamkan oleh universitas.
“Tata nilai yang begitu penting adalah integritas diri, tidak korupsi, jujur, respek, dan santun. Itulah yang akan menyelamatkan kita semua,” tegasnya.
Senada dengan Riefqi, Rektor UMY Prof Dr Bambang Cipto MA menuturkan, setiap mahasiswa yang akan terjun dalam dunia kerja harus mengutamakan semangat.
"Jangan menjadikan uang sebagai motivasi utama. Karena bekerja dengan semangat akan membuat orang bekerja dengan penuh energi, kreatif dan produktif," tuturnya.
Bambang juga menyampaikan, untuk memulai sesuatu harus dimulai dari langkah kecil dan memiliki kemauan bekarja, bukan sekedar membuat gagasan.
“Kita juga harus tetap bekerja keras, bekerjasama dan membuat jaringan, terus berinovasi dan menciptakan hal-hal baru. Karena inovasi membuat kita bersemangat, dan orang lain pada dasarnya juga menyukai hal-hal baru,” pungkasnya.
Ada hal yang lebih penting dari sekedar nilai tinggi yaitu percaya diri, sikap baik dan berserah diri pada Tuhan.
Itulah modal utama kesuksesan dalam menghadapi kerasnya kompetisi dunia nyata.
Hal tersebut disampaikan alumni Fakultas Isipol UMY Program Studi Hubungan Internasional yang kini bertugas di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Jakarta Riefqi Muna PhD.
Menurut Riefqi, untuk mengarungi dunia pasca-kampus dan mengembangkan diri dengan baik, seseorang harus memiliki semangat yang kuat.
"Etos kerja yang kuat, dan memastikan dirinya bahwa ia berada di atas rata-rata kebanyakan orang. Namun, jika tidak demikian, maka kita akan tertelan dan dikuasai oleh waktu. Dan tau-tau sudah tua,” paparnya dalam pembekalan alumni UMY di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Kamis, (20/6/2013).
Dikatakan Riefqi, masa depan juga penuh misteri, tapi paling tidak kita bisa mempersiapkan sebaik-baiknya. Sehingga, apapun yang terjadi merupakan hasil upaya maksimal yang telah kita lakukan dan tidak ada penyesalan.
"Kita boleh saja berkarir pada pilihan dan bidang apapun. Namun yang perlu diingat, semuanya tidak boleh setengah-setengah,” imbuhnya.
Riefqi juga menuturkan, sebelum terjun ke dunia kerja, para mahasiswa hendaknya tetap menjaga sikap dan perilaku yang berdasarkan pada etika yang telah ditanamkan oleh universitas.
“Tata nilai yang begitu penting adalah integritas diri, tidak korupsi, jujur, respek, dan santun. Itulah yang akan menyelamatkan kita semua,” tegasnya.
Senada dengan Riefqi, Rektor UMY Prof Dr Bambang Cipto MA menuturkan, setiap mahasiswa yang akan terjun dalam dunia kerja harus mengutamakan semangat.
"Jangan menjadikan uang sebagai motivasi utama. Karena bekerja dengan semangat akan membuat orang bekerja dengan penuh energi, kreatif dan produktif," tuturnya.
Bambang juga menyampaikan, untuk memulai sesuatu harus dimulai dari langkah kecil dan memiliki kemauan bekarja, bukan sekedar membuat gagasan.
“Kita juga harus tetap bekerja keras, bekerjasama dan membuat jaringan, terus berinovasi dan menciptakan hal-hal baru. Karena inovasi membuat kita bersemangat, dan orang lain pada dasarnya juga menyukai hal-hal baru,” pungkasnya.
(lns)