Unhas coret 2 peserta SBMPTN yang curang
A
A
A
Sindonews.com - Panitia Lokal (Panlok) 82 Universitas Hasanuddin (Unhas) berhasil menggagalkan tindak kecurangan yang coba dilakukan peserta dalam pelaksanaan ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di hari kedua.
Tim pengawas menemukan dua peserta di ruang ujian yang berbeda. Masing-masing di ruang ekstensi Fakultas Fisipol dan ruang ekstensi teknik Kampus Unhas Barayya di Jalan Sunu. Mereka menerima kunci jawaban melalui ponsel yang diselipkan. Peserta yang mengambil jurusan sains dan teknologi (saintek) tersebut sudah diproses dan langsung dinyatakan tidak lulus.
Humas Unhas Ikbal Sultan menjelaskan, kecurangan keduanya terungkap dari kecurigaan pengawas yang melihat mimik muka keduanya agak gugup. Dari sinilah kemudian pengawas mendapati jika peserta tersebut telah melakukan komunikasi dengan pihak luar terkait soal dan jawaban ujian.
"Sebelumnya pengawas sudah mengamankan barang-barang peserta seperti tas termasuk ponsel di depan ruang ujian. Karena aturan ujian memang seperti itu. Tapi kedua anak ini satu laki-laki dan satunya perempuan berhasil menyembunyikan dari pengawas," ungkap Ikbal kepada SINDO, Rabu (19/6/2013).
Ikbal menuturkan, kuat dugaan, kedua peserta ini merupakan siswa bimbingan belajar (Bimbel). Sebab sebelum menerima jawaban, mereka masing-masing terlebih dulu mengirim kode soal. Meski demikian lanjut Ikbal, jawaban itu juga tidak bisa dipastikan jawaban yang tidak menyesatkan.
"Sebab bisa saja, pihak-pihak lain mengirimkan jawaban asal, demi nominal tertentu," jelasnya.
Tim pengawas menemukan dua peserta di ruang ujian yang berbeda. Masing-masing di ruang ekstensi Fakultas Fisipol dan ruang ekstensi teknik Kampus Unhas Barayya di Jalan Sunu. Mereka menerima kunci jawaban melalui ponsel yang diselipkan. Peserta yang mengambil jurusan sains dan teknologi (saintek) tersebut sudah diproses dan langsung dinyatakan tidak lulus.
Humas Unhas Ikbal Sultan menjelaskan, kecurangan keduanya terungkap dari kecurigaan pengawas yang melihat mimik muka keduanya agak gugup. Dari sinilah kemudian pengawas mendapati jika peserta tersebut telah melakukan komunikasi dengan pihak luar terkait soal dan jawaban ujian.
"Sebelumnya pengawas sudah mengamankan barang-barang peserta seperti tas termasuk ponsel di depan ruang ujian. Karena aturan ujian memang seperti itu. Tapi kedua anak ini satu laki-laki dan satunya perempuan berhasil menyembunyikan dari pengawas," ungkap Ikbal kepada SINDO, Rabu (19/6/2013).
Ikbal menuturkan, kuat dugaan, kedua peserta ini merupakan siswa bimbingan belajar (Bimbel). Sebab sebelum menerima jawaban, mereka masing-masing terlebih dulu mengirim kode soal. Meski demikian lanjut Ikbal, jawaban itu juga tidak bisa dipastikan jawaban yang tidak menyesatkan.
"Sebab bisa saja, pihak-pihak lain mengirimkan jawaban asal, demi nominal tertentu," jelasnya.
(rsa)