Aroma politisasi kasus PKS di soal ujian SMK

Kamis, 20 Juni 2013 - 07:02 WIB
Aroma politisasi kasus...
Aroma politisasi kasus PKS di soal ujian SMK
A A A
Sindonews.com - Munculnya nama mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq (LHI), dalam dalam soal Ujian Kenaikan Kelas (UKK) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kabupaten Bogor, bisa memantik dugaan bahwa hal ini kental dengan muatan politis.

"Kemudian, karena ini yang tercantum hanya satu kasus, maka orang tidak bisa menghindari adanya (dugaan) di politisasi, ini yang harus diusut," kata anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dedy Gumilar, saat ditemui Sindonews, di Gedung Sindo, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2013).

Karena itu, politikus yang akrab disapa Miing ini, akan mempertanyakan kasus ini kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), M Nuh. "Nanti kita akan pertanyakan, persoalan seperti ini dan perlu dipertanyakan. Karena kalau hanya satu orang saja, ini menjadi tidak sehat, dengan membawa politik ke ranah pendidikan," ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.

Sementara, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKS, Fahri Hamzah meminta, agar Mendikbud mengusut materi soal UKK yang berisi tentang Luthfi Hasan tersebut. "Kalau itu soal dari pusat, enggak benar Mendikbud. Saya kira Mendikbud harus mengusut itu," tegas Fahri di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan.

Sebelumnya, dalam ujian Bahasa Indonesia kelas XI sebuah SMK di Kabupaten Bogor terdapat soal yang menuliskan tentang penyitaan mobil milik LHI.

Berikut isi soal tersebut:
Upaya KPK menyita mobil mewah mantan Presiden PKS, Luhtfi Hasan Ishaaq, kemarin gagal....

Kalimat tersebut dapat disingkat dengan menghilangkan pernyataan di bawah ini, kecuali...
A. Menyita mobil
B. Luthfi Hasan Ishaaq
C. Kemarin
D. Mantan
E. Gagal
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1052 seconds (0.1#10.140)