Pramono tak persoalkan kader PDIP demo
A
A
A
Sindonews.com - Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Pramono Anung tak mempersoalkan kadernya turun ke jalan menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Menurutnya, selama unjuk rasa itu hanya menggunakan atribut partai dan tidak berlaku anarkis maka tidak jadi masalah.
"Enggak masalah yang enggak boleh itu kalau (ada) pelanggaran, kalau pake atribut nggak masalah, itu kan demokrasi," kata Pramono di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Dikatakan dia, secara politik PDIP telah memperjuangkan agar BBM bersubdi tidak dinaikan dengan menolak Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) Tahun 2013.
"Kalau pada akhirnya ada kader kami yang meluapkan kekecewaannya dengan cara mempertunjukkan ke publik saya kira nggak masalah," jelasnya.
Wakil Ketua DPR RI ini juga menegaskan jika DPP PDIP tidak menginstruksikan secara langsung agar kadernya turun menyuarakan aspirasinya.
"Itu nggak secara langsung dikoordinir oleh DPP secara langsung, kalau ada satu dua orang yang terlibat saya kira nggak apa-apa. Ini kan mengekspresikan suara masyarakat yang nggak pengen BBM naik," pungkasnya.
Menurutnya, selama unjuk rasa itu hanya menggunakan atribut partai dan tidak berlaku anarkis maka tidak jadi masalah.
"Enggak masalah yang enggak boleh itu kalau (ada) pelanggaran, kalau pake atribut nggak masalah, itu kan demokrasi," kata Pramono di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2013).
Dikatakan dia, secara politik PDIP telah memperjuangkan agar BBM bersubdi tidak dinaikan dengan menolak Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) Tahun 2013.
"Kalau pada akhirnya ada kader kami yang meluapkan kekecewaannya dengan cara mempertunjukkan ke publik saya kira nggak masalah," jelasnya.
Wakil Ketua DPR RI ini juga menegaskan jika DPP PDIP tidak menginstruksikan secara langsung agar kadernya turun menyuarakan aspirasinya.
"Itu nggak secara langsung dikoordinir oleh DPP secara langsung, kalau ada satu dua orang yang terlibat saya kira nggak apa-apa. Ini kan mengekspresikan suara masyarakat yang nggak pengen BBM naik," pungkasnya.
(lns)