Akibat narkoba, tiap tahun 15 ribu orang meninggal
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono mengatakan, saat ini sedikitnya 15.000 orang meninggal setiap tahunya dikarenakan Napza.
Diperkirakan, saat ini jumlah penyalahgunaan narkoba setahun terakhir sekira 3,1 sampai 3,6 juta, jumlah ini setara dengan 1,9 persen dari populasi.
Agung mengatakan, pengguna narkoba saat ini ialah anak-anak, remaja sampai orang dewasa berkisar 15-64 tahun. Hal ini menjadikan dampak ekonomi yang cukup besar akibat penyalahgunaan narkoba yang mencapai Rp57 triliun.
"Dampak kekerasan, kecelakaan lalu lintas, tawuran, perkelahian antar geng kampung, dan perkelahian dengan penegak hukum dan perkosaan menjadi akibat dari pengguna narkoba," ujar Agung, saat ditemui di Kemenko Kesra, dalam rakor tingkat menteri dan lembaga, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2013).
Menurutnya, hasil proyeksi memperkirakan, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat sekira 2,6 persen di tahun 2013. Terkait hal tersebut diharapkan dapat mempercepat implementasi rencana aksi nasional pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
Sebelumnya, Kepala BNN Anang Iskandar mengatakan, saat ini dibutuhkan koordinasi baik kementerian pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mempercepat aksi nasional dalam pemberantasan Napza.
Saat ini, angka prevalensi relaps (mencegah kekambuhan) yang dilakukan BNN mendekati 90 persen. Tetap hal ini menjadi tidak efektif karena rehabilitasi tidak menjamin untuk user menggunakan Napza kembali.
"Kita akan tingkatkan agar pengguna Napza untuk bisa menjalani rehab dan mendapatkan fasilitas yang memadai," kata Anang saat ditemui di Kemenko Kesra.
Diperkirakan, saat ini jumlah penyalahgunaan narkoba setahun terakhir sekira 3,1 sampai 3,6 juta, jumlah ini setara dengan 1,9 persen dari populasi.
Agung mengatakan, pengguna narkoba saat ini ialah anak-anak, remaja sampai orang dewasa berkisar 15-64 tahun. Hal ini menjadikan dampak ekonomi yang cukup besar akibat penyalahgunaan narkoba yang mencapai Rp57 triliun.
"Dampak kekerasan, kecelakaan lalu lintas, tawuran, perkelahian antar geng kampung, dan perkelahian dengan penegak hukum dan perkosaan menjadi akibat dari pengguna narkoba," ujar Agung, saat ditemui di Kemenko Kesra, dalam rakor tingkat menteri dan lembaga, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2013).
Menurutnya, hasil proyeksi memperkirakan, angka prevalensi penyalahgunaan narkoba meningkat sekira 2,6 persen di tahun 2013. Terkait hal tersebut diharapkan dapat mempercepat implementasi rencana aksi nasional pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
Sebelumnya, Kepala BNN Anang Iskandar mengatakan, saat ini dibutuhkan koordinasi baik kementerian pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mempercepat aksi nasional dalam pemberantasan Napza.
Saat ini, angka prevalensi relaps (mencegah kekambuhan) yang dilakukan BNN mendekati 90 persen. Tetap hal ini menjadi tidak efektif karena rehabilitasi tidak menjamin untuk user menggunakan Napza kembali.
"Kita akan tingkatkan agar pengguna Napza untuk bisa menjalani rehab dan mendapatkan fasilitas yang memadai," kata Anang saat ditemui di Kemenko Kesra.
(maf)