Kemendikbud akan uji kinerja kepala sekolah se-Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud RI, Syawal Gultom mengatakan, hingga saat ini, rekruitmen kepala sekolah di Indonesia memang belum seperti yang diharapkan oleh Kemendikbud.
Untuk itu, Kemendikbud akan menilai kinerja kepala sekolah se-Indonesia pada 2014 mendatang, untuk mengetahui kualitas kepala sekolah di Indonesia yang sebenarnya. Total kepala sekolah se-Indonesia sendiri saat ini mencapai 300.000 kepala sekolah.
"Ternyata, kendala kurang berkompetennya kepala sekolah seperti ini tidak saja dialami oleh Indonesia. Dari sharing yang dilakukan selama ini dengan negara-negara se-ASEAN, ternyata mereka juga mengalami masalah yangg serupa. Kebanyakan dari para kepala sekolah se-ASEAN ini ialah mereka belum menjalankan supervisi seperti yang seharusnya," tutur Syawal di Yogyakarta, Selasa (11/6/2013).
Diungkapkan Syawal, pemberian supervisi oleh kepala sekolah pada guru-guru merupakan isu krusial yang harusnya dilaksanakan oleh tiap sekolah. Dengan supervisi yang dilakukan setiap hari, kejadian yang tidak diinginkan tidak akan terjadi di dalam kelas. Menurutnya, pemberian supervisi tersebut idealnya diberikan tiga kali dalam satu hari.
"Seorang kepala sekolah tidak hanya kompetensinya saja yang penting, tapi juga wajib memiliki integritas dan kinerja yang baik. Semua tujuan sekolah mampu tercapai jika pemimpinnya mampu membangun kultur sekolah yang baik," imbuhnya.
Sebelumnya, banyak penunjukan kepala sekolah dilakukan secara asal, silakan klik link ini.
Untuk itu, Kemendikbud akan menilai kinerja kepala sekolah se-Indonesia pada 2014 mendatang, untuk mengetahui kualitas kepala sekolah di Indonesia yang sebenarnya. Total kepala sekolah se-Indonesia sendiri saat ini mencapai 300.000 kepala sekolah.
"Ternyata, kendala kurang berkompetennya kepala sekolah seperti ini tidak saja dialami oleh Indonesia. Dari sharing yang dilakukan selama ini dengan negara-negara se-ASEAN, ternyata mereka juga mengalami masalah yangg serupa. Kebanyakan dari para kepala sekolah se-ASEAN ini ialah mereka belum menjalankan supervisi seperti yang seharusnya," tutur Syawal di Yogyakarta, Selasa (11/6/2013).
Diungkapkan Syawal, pemberian supervisi oleh kepala sekolah pada guru-guru merupakan isu krusial yang harusnya dilaksanakan oleh tiap sekolah. Dengan supervisi yang dilakukan setiap hari, kejadian yang tidak diinginkan tidak akan terjadi di dalam kelas. Menurutnya, pemberian supervisi tersebut idealnya diberikan tiga kali dalam satu hari.
"Seorang kepala sekolah tidak hanya kompetensinya saja yang penting, tapi juga wajib memiliki integritas dan kinerja yang baik. Semua tujuan sekolah mampu tercapai jika pemimpinnya mampu membangun kultur sekolah yang baik," imbuhnya.
Sebelumnya, banyak penunjukan kepala sekolah dilakukan secara asal, silakan klik link ini.
(maf)