Baluran, Afrika kecil di tanah Jawa
A
A
A
Sindonews.com - Belasan mahasiswa jurusan Hukum Lingkungan dan Sumber Daya Alam, Fakultas Hukum Universitas Widyagama, Malang, berdecak kagum saat memasuki kawasan Taman Nasional Baluran di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Setelah puas mengeksplore pengetahuan mengenai hutan musim dan hutan evergreen, mahasiswa dibawa menuju Savana Bekol. Di sana mahasiswa diajak jalan-jalan di tengah hamparan padang savana yang terkenal dengan sebutan “Afrika kecil di Jawa”.
Petugas taman nasional Baluran, Agus mengatakan, para mahasiswa bisa mengamati jejak satwa pada pagi hari berada di padang rumput. Bahkan bisa melihat dan memotret burung merak hijau, maupun rusa yang kebetulan berada di kawasan itu.
"Kekayaan alam di taman nasional baluran juga masih dikunjungi para mahasiswa seperti terumbu karang di lepas Pantai Bama, yang di tepi pantainya dikelilingi hutan Bakau. Mereka secara bergantian mengeksplore terumbu karang dengan snorkeling, serta menjelajahi pinggiran hutan Bakau dengan Canoeing," kata Agus kepada para mahasiswa, Jumat (7/6/2013).
Menurut dosen Hukum Lingkungan dan Sumber Daya Alam, Fakultas Hukum, Universitas Widyagama, Malang, Purnawan mengungkapkan, para mahasiswa ini setelah kembali ke kampus dan akan diberi tugas mengeksplorasi materi yang telah ditemui di lapangan.
Kemudian setelah itu mengkaitkan kawasan itu sebagai kawasan yang secara hukum adalah kawasan lindung. “Dengan agenda outing class semacam ini, diharapkan mahasiswa mengetahui secara langsung persoalan yang melingkupi taman nasional baluran,” katanya.
Setelah puas mengeksplore pengetahuan mengenai hutan musim dan hutan evergreen, mahasiswa dibawa menuju Savana Bekol. Di sana mahasiswa diajak jalan-jalan di tengah hamparan padang savana yang terkenal dengan sebutan “Afrika kecil di Jawa”.
Petugas taman nasional Baluran, Agus mengatakan, para mahasiswa bisa mengamati jejak satwa pada pagi hari berada di padang rumput. Bahkan bisa melihat dan memotret burung merak hijau, maupun rusa yang kebetulan berada di kawasan itu.
"Kekayaan alam di taman nasional baluran juga masih dikunjungi para mahasiswa seperti terumbu karang di lepas Pantai Bama, yang di tepi pantainya dikelilingi hutan Bakau. Mereka secara bergantian mengeksplore terumbu karang dengan snorkeling, serta menjelajahi pinggiran hutan Bakau dengan Canoeing," kata Agus kepada para mahasiswa, Jumat (7/6/2013).
Menurut dosen Hukum Lingkungan dan Sumber Daya Alam, Fakultas Hukum, Universitas Widyagama, Malang, Purnawan mengungkapkan, para mahasiswa ini setelah kembali ke kampus dan akan diberi tugas mengeksplorasi materi yang telah ditemui di lapangan.
Kemudian setelah itu mengkaitkan kawasan itu sebagai kawasan yang secara hukum adalah kawasan lindung. “Dengan agenda outing class semacam ini, diharapkan mahasiswa mengetahui secara langsung persoalan yang melingkupi taman nasional baluran,” katanya.
(maf)