Temuan fosil manusia purba bisa jadi materi pendidikan
A
A
A
Sindonews.com - Tim Paleoantropologi dan Antropologi Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Airlangga (Unair), melakukan ekskavasi lanjutan temuan sub fosil manusia purba di Goa Song Gentong, Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Ekskavasi tersebut berlangsung dari 3 Juni hingga 8 Juni 2013, melibatkan Paleoantropolog dan antropolog forensik Toetik Koesbardiati serta paleopatolog dan bioarkeolog Delta Bayu Murti dari Departemen Antropologi FISIP UNAIR.
Selain itu juga geolog dan arkeolog Agus Tri Hascaryo dari Jurusan Arkeologi FIB UGM. "Termasuk juga 20 mahasiswa departemen antropologi FISIP Unair, " terang Rusyad Adi Suriyanto dari UGM, selaku pimpinan tim ekskavasi kepada wartawan, Kamis (6/6/2013).
Rusyad menambahkan, temuan benda sejarah tersebut juga sekaligus menjadi aset warisan budaya bangsa. "Termasuk juga menjadi materi pembelajaran dan kebanggaan anak negeri dimana untuk memperteguh jiwa nasionalismenya," ucapnya.
Ekskavasi ini merupakan lanjutan ekskavasi sebelumnya di lokasi yang sama. Dari ekskavasi, tim pernah menemukan sisa makanan manusia purba. Kemudian tulang dan gigi yang dicurigai sebagai bagian dari organ manusia purba. Secara geografis, lokasi ekskavasi tidak terpaut jauh dengan situs manusia purba homo wajakensis yang ditemukan dokter kebangsaan Belanda Eugene Dubois di era kolonial.
Menurut Rusyad, temuan yang ada, secara lebih luas dapat dapat dihubungkan dengan temuan serupa di wilayah hunian Asia Tenggara kepulauan, Asia Timur hingga pulau-pulau paling timur kawasan Pasifik. "Ini untuk melacak dan memastikan siapa manusia asli Nusantara, " jelasnya.
Ekskavasi tersebut berlangsung dari 3 Juni hingga 8 Juni 2013, melibatkan Paleoantropolog dan antropolog forensik Toetik Koesbardiati serta paleopatolog dan bioarkeolog Delta Bayu Murti dari Departemen Antropologi FISIP UNAIR.
Selain itu juga geolog dan arkeolog Agus Tri Hascaryo dari Jurusan Arkeologi FIB UGM. "Termasuk juga 20 mahasiswa departemen antropologi FISIP Unair, " terang Rusyad Adi Suriyanto dari UGM, selaku pimpinan tim ekskavasi kepada wartawan, Kamis (6/6/2013).
Rusyad menambahkan, temuan benda sejarah tersebut juga sekaligus menjadi aset warisan budaya bangsa. "Termasuk juga menjadi materi pembelajaran dan kebanggaan anak negeri dimana untuk memperteguh jiwa nasionalismenya," ucapnya.
Ekskavasi ini merupakan lanjutan ekskavasi sebelumnya di lokasi yang sama. Dari ekskavasi, tim pernah menemukan sisa makanan manusia purba. Kemudian tulang dan gigi yang dicurigai sebagai bagian dari organ manusia purba. Secara geografis, lokasi ekskavasi tidak terpaut jauh dengan situs manusia purba homo wajakensis yang ditemukan dokter kebangsaan Belanda Eugene Dubois di era kolonial.
Menurut Rusyad, temuan yang ada, secara lebih luas dapat dapat dihubungkan dengan temuan serupa di wilayah hunian Asia Tenggara kepulauan, Asia Timur hingga pulau-pulau paling timur kawasan Pasifik. "Ini untuk melacak dan memastikan siapa manusia asli Nusantara, " jelasnya.
(maf)