Istana gerah dengan spanduk PKS
A
A
A
Sindonews.com - Istana gerah dengan maraknya spanduk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait penolakan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Spanduk tersebut dinilai sarat kepentingan politik.
Maka itu, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengimbau, PKS tidak memprovokasi masyarakat untuk menolak kenaikkan harga BBM melaui spanduk tersebut.
"Ya sesungguhnya ini bukan saat yang baik untuk melakukan provokasi politik dalam hal sosialisasi BBM. Kita cari yang paling baik untuk masyarakat, bagi rakyat untuk tujuan fundamental dari alasan pemerintah menaikan harga BBM," ujar Julian di Istana Negara Jakarta, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2013).
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini yang menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah mengupayakan masyarakat untuk memahami rencana kenaikan harga BBM. Menurutnya, rencana menaikan harga BBM untuk kepentingan lebih besar bagi bangsa ini.
"Bukan kepentingan politik, bukan kepentingan parpol (partai politik), bukan kepentingan pemerintah juga," tegasnya.
Maka itu, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengimbau, PKS tidak memprovokasi masyarakat untuk menolak kenaikkan harga BBM melaui spanduk tersebut.
"Ya sesungguhnya ini bukan saat yang baik untuk melakukan provokasi politik dalam hal sosialisasi BBM. Kita cari yang paling baik untuk masyarakat, bagi rakyat untuk tujuan fundamental dari alasan pemerintah menaikan harga BBM," ujar Julian di Istana Negara Jakarta, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2013).
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini yang menjadi perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) adalah mengupayakan masyarakat untuk memahami rencana kenaikan harga BBM. Menurutnya, rencana menaikan harga BBM untuk kepentingan lebih besar bagi bangsa ini.
"Bukan kepentingan politik, bukan kepentingan parpol (partai politik), bukan kepentingan pemerintah juga," tegasnya.
(mhd)