Indonesia targetkan 2050 bebas Tuberkulosis
A
A
A
Sindonews.com - Saat ini Indonesia sedang gencar memberantas penyakit tuberkulosis. Indonesia pantas khawatir, karena dalam sehari 175 jiwa meninggal karena penyakit ini. Kementerian Kesehatan sendiri menargetkan, 2050 Indonesia harus sudah bebas dari tuberkulosis.
Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti menjelaskan, Saat ini Indonesia menjadi peringkat ke empat di dunia karena penyakit TB setelah India dan Afrika Selatan .
Untuk itu pemerintah berharap Indonesia dapat terbebeas TB pada 2050. Makanya pemerintah mencanangkan starategi Directly Obseved Treatmen, Short- course (DOTS) pada 1995 lalu.
Diakuinya, mencapai bebas TB pada 2050 nanti bukan tugas mudah. Karenanya, dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota dapat bekerja keras untuk memaksimalkan memberikan pelayanan dan pengobatan terbaik untuk rakyat.
Selain itu, dalam memenuhi cakupan guna menyembuhkan masyarakat dari penyakit TB anggaran yang dibutuhkan mempunyai keterbatasan namun saat ini pemerintah Indonesia saat ini masih dibantu oleh The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria.
“Sekarang masih didukung oleh Who sampai 2015, setelah itu akan berhenti, untuk itu kita harus melakukan sesuatu untuk AIDS, TB dan Malaria,” tegasnya di Jakarta, Sabtu (1/6/2013).
Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mukti menjelaskan, Saat ini Indonesia menjadi peringkat ke empat di dunia karena penyakit TB setelah India dan Afrika Selatan .
Untuk itu pemerintah berharap Indonesia dapat terbebeas TB pada 2050. Makanya pemerintah mencanangkan starategi Directly Obseved Treatmen, Short- course (DOTS) pada 1995 lalu.
Diakuinya, mencapai bebas TB pada 2050 nanti bukan tugas mudah. Karenanya, dinas kesehatan provinsi/kabupaten/kota dapat bekerja keras untuk memaksimalkan memberikan pelayanan dan pengobatan terbaik untuk rakyat.
Selain itu, dalam memenuhi cakupan guna menyembuhkan masyarakat dari penyakit TB anggaran yang dibutuhkan mempunyai keterbatasan namun saat ini pemerintah Indonesia saat ini masih dibantu oleh The Global Fund to Fight AIDS, Tuberculosis and Malaria.
“Sekarang masih didukung oleh Who sampai 2015, setelah itu akan berhenti, untuk itu kita harus melakukan sesuatu untuk AIDS, TB dan Malaria,” tegasnya di Jakarta, Sabtu (1/6/2013).
(ysw)