2025, Indonesia bakal krisis insinyur

Selasa, 28 Mei 2013 - 18:32 WIB
2025, Indonesia bakal krisis insinyur
2025, Indonesia bakal krisis insinyur
A A A
Sindonews.com - Guna menyukseskan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), bangsa ini memerlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul. Salah satunya yakni dengan mencetak banyak lulusan sarjana.

Menteri Koordinator Perekonomian RI Hatta Radjasa mengatakan bahwa Indonesia krisis insinyur hingga berakhirnya MP3EI tahun 2025. Saat ini mahasiswa justru lebih senang mengambil jurusan politik.

"Indonesia sedang krisis insinyur. Senangnya politik, mungkin di Senayan dinilai sebagai jalan pintas yang sukses. Itu kenapa peminat fakultas teknik menurun," kata Hatta dalam Seminar MP3EI di Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (28/5/2013).

Hatta menambahkan, Indonesia hanya menghasilkan lulusan insinyur 100 anak per satu juta penduduk per tahun. Sementara Malaysia sudah berada di atas 300 lulusan insinyur.

"Ini mengapa terjadi, karena ada terjadi industrialisasi di Indonesia. Karena bahan mentah diekspor semua. Kalau skenario MP3EI berhasil, maka kita kekurangan sarjana teknik tahun 2025," ungkapnya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyebutkan, jika tahun 2015 Indonesia harus memiliki insinyur profesional untuk bersaing di Asean. Kualitas tentu sangat penting dalam persaingan.

"Tak bisa tak berkualitas, karena tak akan mungkin bisa bersaing. Sejak dicanangkan Mei 2011, Rp600 triliyun kita investasikan. Sampai 2015, kita investasikan sampai Rp4.000 triliun. Mengapa? Karena kita buka pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, dan Indonesia butuh banyak insinyur, karena itu sekarang kita tata. Sehingga makin banyak insinyur," tandasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4111 seconds (0.1#10.140)