Artis jadi caleg, parpol lakukan pembajakan demokrasi
A
A
A
Sindonews.com - Partai politik (parpol) yang memasukkan artis kedalam daftar bakal calon anggota legislatif (bacaleg) sedang melakukan pembajakan demokrasi. Pasalnya, bukan kader partai yang seharusnya dikedepannkan sebagai jenjang kariernya di dunia politik.
"Partai sedang melakukan pembajakan demokrasi, atau proses menghancurkan parlemen. Karena orang yang akan mengisi parlemen adalah orang-orang yang bukan kader partai, tetapi, orang-orang nggak tahu atau paham untuk apa dia dipilih atau jadi anggota dewan," kata kata Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi kepada Sindonews, Minggu (28/4/2013).
Pada kesempatan itu dia menyerukan, agar parpol kembali ke khitahnya masing-masing. Karena, kata Uchok, parpol merupakan alat perjuangan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Seharusnya partai harus kembali kepada prinsip partai politik, bahwa partai didirikan sebagai alat perjuangaan untuk mencapai tujuan ideologi partai, dan kesejahteraan rakyat.
Maka itu, kata dia, kalau sekarang parpol pada berbondong-bondong untuk meperebutkan artis yang popularitasnya sedang naik, yang secara finansialnya mumpuni berkontribusi ke partai itu hanya akan melunturkan nilai-nilai perjuangan.
"Kalau bacaleg (lebih) banyak diisi oleh artis, berarti partai sudah diisi oleh orang-orang glamor, mewah, dan hedonisme, yang nantinya bukan memperjuangkan aspirasi rakyat, atau memperjuangkan tujuan mulia partai," tandasnya.
"Partai sedang melakukan pembajakan demokrasi, atau proses menghancurkan parlemen. Karena orang yang akan mengisi parlemen adalah orang-orang yang bukan kader partai, tetapi, orang-orang nggak tahu atau paham untuk apa dia dipilih atau jadi anggota dewan," kata kata Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi kepada Sindonews, Minggu (28/4/2013).
Pada kesempatan itu dia menyerukan, agar parpol kembali ke khitahnya masing-masing. Karena, kata Uchok, parpol merupakan alat perjuangan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Seharusnya partai harus kembali kepada prinsip partai politik, bahwa partai didirikan sebagai alat perjuangaan untuk mencapai tujuan ideologi partai, dan kesejahteraan rakyat.
Maka itu, kata dia, kalau sekarang parpol pada berbondong-bondong untuk meperebutkan artis yang popularitasnya sedang naik, yang secara finansialnya mumpuni berkontribusi ke partai itu hanya akan melunturkan nilai-nilai perjuangan.
"Kalau bacaleg (lebih) banyak diisi oleh artis, berarti partai sudah diisi oleh orang-orang glamor, mewah, dan hedonisme, yang nantinya bukan memperjuangkan aspirasi rakyat, atau memperjuangkan tujuan mulia partai," tandasnya.
(mhd)