Mabes Polri belum dapat informasi kaburnya teroris dari lapas
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum), Agus Rianto menegaskan bahwa Polri sampai saat ini masih belum mendapatkan kabar terkait dengan kaburnya terpidana teroris Basri alias Ayas alias Bagong di Sulawesi Tengah dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Ampana, Kabupaten Tojouna-una.
"Kami masih belum mendapatkan informasi terkait dengan terpidana teroris yang kabur di Lapas II Ampana," ujar Agus kepada wartawan di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2013)
Ia menuturkan, pihaknya segera menyelidiki lebih lanjut kebenaran informasi tersebut. "Nanti kita selidiki lebih lanjut masalah itu," ucapnya singkat.
Seperti yang diketahui, kejadian bermula pada tanggal 17 April 2013, dimana Basri meminta izin kepada pihak lapas untuk menjenguk isterinya yang pada saat itu sedang sakit keras di Poso. Namun, pihak Lapas mengaku sudah memberikan izin kepada Basri dan juga sudah berkoordinasi dengan Densus 88.
Sebelumnya, Kepala Lapas Ampana, Abdul Wahid mengatakan Basri kabur seusai salat Jumat. Wahid mengatakan lapas menerima permohonan izin dari pihak keluarga bahwa istri Basri sedang sakit parah. Permohonan tersebut, kata diaa, direspon dengan memberikan izin setelah berkordinasi dengan Detasemen Khusus 88.
"Setelah saya menerima surat permohonan izin dari pihak keluarga, saya sempat koordinasikan dengan pihak Densus 88, namun mereka mengatakan itu kewenangan lapas. Densus hanya bilang nanti mereka pantau," kata Wahid.
"Kami masih belum mendapatkan informasi terkait dengan terpidana teroris yang kabur di Lapas II Ampana," ujar Agus kepada wartawan di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (24/4/2013)
Ia menuturkan, pihaknya segera menyelidiki lebih lanjut kebenaran informasi tersebut. "Nanti kita selidiki lebih lanjut masalah itu," ucapnya singkat.
Seperti yang diketahui, kejadian bermula pada tanggal 17 April 2013, dimana Basri meminta izin kepada pihak lapas untuk menjenguk isterinya yang pada saat itu sedang sakit keras di Poso. Namun, pihak Lapas mengaku sudah memberikan izin kepada Basri dan juga sudah berkoordinasi dengan Densus 88.
Sebelumnya, Kepala Lapas Ampana, Abdul Wahid mengatakan Basri kabur seusai salat Jumat. Wahid mengatakan lapas menerima permohonan izin dari pihak keluarga bahwa istri Basri sedang sakit parah. Permohonan tersebut, kata diaa, direspon dengan memberikan izin setelah berkordinasi dengan Detasemen Khusus 88.
"Setelah saya menerima surat permohonan izin dari pihak keluarga, saya sempat koordinasikan dengan pihak Densus 88, namun mereka mengatakan itu kewenangan lapas. Densus hanya bilang nanti mereka pantau," kata Wahid.
(kri)