UN adalah agenda rutin, kenapa terus bermasalah
A
A
A
Sindonews.com - Permasalahan Ujian Nasional (UN) terus saja muncul dari tahun ke tahun. Padahal, UN merupakan agenda rutin yang sudah terjadwal dan terukur waktu serta pelaksanaannya.
Hal itu dikatakan pengamat pendidikan dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, M Isnur. Menurutnya, dengan terus munculnya permasalahan UN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebaiknya mengevaluasi pelaksanaan UN.
"Pelaksanaan UN yang penuh dengan masalah, buah dari ketidakmampuan Kemendikbud yang tak mampu mengatur sesuatu yang sudah menjadi agenda rutin," kata M Isnur, saat dihubungi Sindonews, Senin (22/4/2013).
Lebih lanjut, pelaksanaan UN bukan saja menciptakan permasalahan baru, namun juga mengganggu psikologis dan kejiwaan bagi siswa yang tidak lulus UN. "Akibat dari UN kebanyakan siswa yang tidak lulus UN, siswa yang tidak lulus tergganggu mental dan psikologisnya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, berbeda dengan janji pemerintah sebelumnya, ternyata pelaksanaan UN tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), masih diwarnai keterlambatan distribusi soal. Akibatnya, banyak daerah yang menggeser jam UN.
Berdasarkan data, di Bogor UN yang dijadwalkan mulai pukul 07.30 WIB bergeser menjadi pukul 09.00 WIB. Sementara empat kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni di Manggarai Barat, Sabu Raijua, Timor Tengah Utara (TTU) dan Belu juga diundur menjadi pukul 15.00 WITA.
Sementara UN tertunda juga terjadi di dua kabupaten di Sulawesi Utara yakni Sangihe dan Talaud. UN untuk SMP LB di Polewali Mandar di Sulawesi Barat juga ditunda. Naskah soal untuk di Provinsi Sulawesi ini baru dikirim Senin (22/4/2013) pagi menggunakan pesawat TNI AL.
Hal itu dikatakan pengamat pendidikan dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, M Isnur. Menurutnya, dengan terus munculnya permasalahan UN, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebaiknya mengevaluasi pelaksanaan UN.
"Pelaksanaan UN yang penuh dengan masalah, buah dari ketidakmampuan Kemendikbud yang tak mampu mengatur sesuatu yang sudah menjadi agenda rutin," kata M Isnur, saat dihubungi Sindonews, Senin (22/4/2013).
Lebih lanjut, pelaksanaan UN bukan saja menciptakan permasalahan baru, namun juga mengganggu psikologis dan kejiwaan bagi siswa yang tidak lulus UN. "Akibat dari UN kebanyakan siswa yang tidak lulus UN, siswa yang tidak lulus tergganggu mental dan psikologisnya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, berbeda dengan janji pemerintah sebelumnya, ternyata pelaksanaan UN tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), masih diwarnai keterlambatan distribusi soal. Akibatnya, banyak daerah yang menggeser jam UN.
Berdasarkan data, di Bogor UN yang dijadwalkan mulai pukul 07.30 WIB bergeser menjadi pukul 09.00 WIB. Sementara empat kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni di Manggarai Barat, Sabu Raijua, Timor Tengah Utara (TTU) dan Belu juga diundur menjadi pukul 15.00 WITA.
Sementara UN tertunda juga terjadi di dua kabupaten di Sulawesi Utara yakni Sangihe dan Talaud. UN untuk SMP LB di Polewali Mandar di Sulawesi Barat juga ditunda. Naskah soal untuk di Provinsi Sulawesi ini baru dikirim Senin (22/4/2013) pagi menggunakan pesawat TNI AL.
(maf)