Soal Nazaruddin, Karutan Cipinang diminta bertanggung jawab
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Klas I Cipinang Syaiful Sahri diminta bertanggung jawab terkait kebenaran kabar sakit yang diderita Muhammad Nazaruddin. Jika kabar yang sudah beredar itu ternyata bohong, maka Kalapas harus jujur.
"Jika ini bohong dan dibuat-buat, maka Kalapas dan jajaran aparat lain yang terlibat harus bertanggung-jawab," kata Pengamat Hukum dari Universitas Islam Indonesia (UII) Mudzakir kepada Sindonews, Senin (22/4/2013).
Pada kesempatan itu dia menilai, saat ini memang jarang ada aparat yang berintegritas dan mau jujur dalam menjalankan profesinya.
Dia juga meminta, agar dokter yang memberikan rekomendasi terhadap Nazaruddin harus ikut diperiksa, karena telah memberikan izin tersebut. "Harus dicari dokter yang independen kalau mau memberikan rekomendasi," tandasnya.
Seperti yang diketahui, Nazaruddin dinyatakan sakit karena terkena penyakit batu empedu. Setelah itu, Nazaruddin dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Tersangka Kasus Wisma Atlet itu sempat dua minggu dirawat di RS Abdi Waluyo sejak tanggal 11 April 2013 hingga Sabtu 20 April 2013.
Setelah hampir dua minggu lamanya dirawat di RS Abdi Waluyo, terpidana kasus korupsi proyek wisma atlet Muhammad Nazaruddin akhirnya kembali ke Rutan Cipinang, Sabtu 20 April 2013. Petugas Rutan Cipinang pun akhirnya menjemput mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat itu.
Kepala Rutan Cipinang Syaiful Sahri mengatakan, Nazar kembali ke rutan pukul 07.00 WIB malam dengan dijemput sejumlah petugas Rutan. "Nazaruddin sudah masuk ke Rutan Cipinang. Sabtu malam 19.00 WIB, petugas Rutan membawanya dengan dikawal 10 anggota Polres Jakarta Timur," ujar Syaiful kepada wartawan, Minggu 21 April 2013.
Menurut Syaiful, berdasarkan keterangan dokter yang menangani Nazar, kondisi terpidana kasus suap Wisma Atlet itu sudah membaik. "Makanya kita bawa pulang," tandasnya.
"Jika ini bohong dan dibuat-buat, maka Kalapas dan jajaran aparat lain yang terlibat harus bertanggung-jawab," kata Pengamat Hukum dari Universitas Islam Indonesia (UII) Mudzakir kepada Sindonews, Senin (22/4/2013).
Pada kesempatan itu dia menilai, saat ini memang jarang ada aparat yang berintegritas dan mau jujur dalam menjalankan profesinya.
Dia juga meminta, agar dokter yang memberikan rekomendasi terhadap Nazaruddin harus ikut diperiksa, karena telah memberikan izin tersebut. "Harus dicari dokter yang independen kalau mau memberikan rekomendasi," tandasnya.
Seperti yang diketahui, Nazaruddin dinyatakan sakit karena terkena penyakit batu empedu. Setelah itu, Nazaruddin dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo. Tersangka Kasus Wisma Atlet itu sempat dua minggu dirawat di RS Abdi Waluyo sejak tanggal 11 April 2013 hingga Sabtu 20 April 2013.
Setelah hampir dua minggu lamanya dirawat di RS Abdi Waluyo, terpidana kasus korupsi proyek wisma atlet Muhammad Nazaruddin akhirnya kembali ke Rutan Cipinang, Sabtu 20 April 2013. Petugas Rutan Cipinang pun akhirnya menjemput mantan Bendahara Umum DPP Partai Demokrat itu.
Kepala Rutan Cipinang Syaiful Sahri mengatakan, Nazar kembali ke rutan pukul 07.00 WIB malam dengan dijemput sejumlah petugas Rutan. "Nazaruddin sudah masuk ke Rutan Cipinang. Sabtu malam 19.00 WIB, petugas Rutan membawanya dengan dikawal 10 anggota Polres Jakarta Timur," ujar Syaiful kepada wartawan, Minggu 21 April 2013.
Menurut Syaiful, berdasarkan keterangan dokter yang menangani Nazar, kondisi terpidana kasus suap Wisma Atlet itu sudah membaik. "Makanya kita bawa pulang," tandasnya.
(mhd)