Ruhut: Konferensi pers di Istana tak melanggar aturan
A
A
A
Sindonews.com - Tak hanya juru bicara kepresidenan yang membela Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan Partai Demokrat (PD).
Politikus PD Ruhut Sitompul ikut mengkarifikasi konferensi pers dadakan SBY soal tak jadi bergabungnya Yenny Wahid ke partainya. Menurut Ruhut, tidak ada aturan yang dilanggar SBY dalam menggelar jumpa pers tersebut.
"Pertama, tidak ada aturan yang dilanggar. Kedua, beliau tinggalnya kan di Cikeas," ujar Ruhut usai mengisi acara diskusi publik dengan tema "Pemilu 2014 dan Harapan Kaum Buruh" di Galerry Cafe Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2013).
Jadi, kata dia, jumpa pers yang digelar mendadak itu hanya hal kondisi saja. "Masa harus cari mall dulu biar bisa keluar Istana atau ke Cikeas, tiga jam macet-macet naik mobil," cetusnya.
Lagipula, kata dia, SBY belakangan ini sibuk dengan urusan kenegaraannnya yang dilakukan di Istana Kepresidenan. Seperti memanggil Mendikbud M Nuh mengenai masalah tertundanya Ujian Nasional (UN), memanggil Gubernur Aceh, rapat soal pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sebagainya.
Kemudian, kata dia, saat ada pemberitaan mengenai Yenny Wahid yang dinilai keliru, maka SBY memutuskan untuk memberikan klarifikasi atas hal itu.
Mengenai lokasi jumpa pers di Istana Kepresidenan, Ruhut kembali menegaskan hal tersebut sifatnya kondisional. "Itu situasional," ucapnya.
Ruhut pun mengaku heran jika SBY dianggap telag melanggar aturan, karena menggelar jumpa pers di Istana Kepresidenan, hanya membahas Yenny Wahid. "Penonton (pengamat) semua bilang, ini salah, itu salah, coba suruh main bola ngos-ngosan semua. Jangan sampai kodok ketawa nanti," tandasnya.
Politikus PD Ruhut Sitompul ikut mengkarifikasi konferensi pers dadakan SBY soal tak jadi bergabungnya Yenny Wahid ke partainya. Menurut Ruhut, tidak ada aturan yang dilanggar SBY dalam menggelar jumpa pers tersebut.
"Pertama, tidak ada aturan yang dilanggar. Kedua, beliau tinggalnya kan di Cikeas," ujar Ruhut usai mengisi acara diskusi publik dengan tema "Pemilu 2014 dan Harapan Kaum Buruh" di Galerry Cafe Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jumat (19/4/2013).
Jadi, kata dia, jumpa pers yang digelar mendadak itu hanya hal kondisi saja. "Masa harus cari mall dulu biar bisa keluar Istana atau ke Cikeas, tiga jam macet-macet naik mobil," cetusnya.
Lagipula, kata dia, SBY belakangan ini sibuk dengan urusan kenegaraannnya yang dilakukan di Istana Kepresidenan. Seperti memanggil Mendikbud M Nuh mengenai masalah tertundanya Ujian Nasional (UN), memanggil Gubernur Aceh, rapat soal pengendalian Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sebagainya.
Kemudian, kata dia, saat ada pemberitaan mengenai Yenny Wahid yang dinilai keliru, maka SBY memutuskan untuk memberikan klarifikasi atas hal itu.
Mengenai lokasi jumpa pers di Istana Kepresidenan, Ruhut kembali menegaskan hal tersebut sifatnya kondisional. "Itu situasional," ucapnya.
Ruhut pun mengaku heran jika SBY dianggap telag melanggar aturan, karena menggelar jumpa pers di Istana Kepresidenan, hanya membahas Yenny Wahid. "Penonton (pengamat) semua bilang, ini salah, itu salah, coba suruh main bola ngos-ngosan semua. Jangan sampai kodok ketawa nanti," tandasnya.
(mhd)