Kuliah lebih dari 5 tahun akan di DO
A
A
A
Sindonews.com - Untuk memotivasi mahasiswa lulus cepat, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berencana mengeluarkan rancangan masa kuliah maksimal lima tahun.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) UNY Wahyudi Iman Satrio menuturkan, rencana tersebut sempat dilontarkan Rektor UNY Rochmat Wahab belum lama ini dalam suatu pertemuan.
"Awalnya, Rektor UNY pada September 2012 justru menargetkan batas maksimal studi adalah empat tahun. Setelah kami klarifikasi akhirnya melunak menjadi lima tahun. Lebih dari itu drop out (DO). Tapi tetap kami tidak bisa terima,” ujarnya saat ditemui di UNY, Yogyakarta, Rabu (10/4/2013).
Menurutnya, prestasi tidak dapat diukur dari cepat tidaknya seseorang lulus kuliah. Justru di bangku kuliah, seseorang dapat mengasah potensi diri dengan aktif dalam organisasi kampus, membentuk pola pikir dan analisa mahasiswa.
“Bangku kuliah bukan hanya tempat belajar, tapi juga pembentukan jati diri. Kalau kita didoktrin lulus cepat. Mahasiswa tidak akan punya pikiran kesana dan memilih lulus cepat,” ujar dia.
Iman berpendapat, pernyataan Rektor UNY sendiri cukup kontras dengan tuntutannya selama ini. Yakni mendorong mahasiswa berprestasi di luar akademik. Sementara mendapatkan prestasi tetap memerlukan waktu untuk pengembangan diri.
BEM KM UNY berharap rencana tersebut ditiadakan. Selain menitikberatkan pada alasan di atas, ia menilai program kemahasiswaan yang disiapkan universitas belum mampu mengembangkan mahasiswa secara utuh.
"Alhasil mahasiswa tetap memerlukan wadah lain diluar kegiatan resmi kampus. Mahasiswa lulus lebih lama dari rata-rata bukan karena dia bodoh. Tapi karena dia (mahasiswa) punya tujuan,” paparnya.
Rektor UNY Rochmat Wahab mengatakan, wacana maksimal pendidikan lima tahun masih dalam tataran pembicaraan. “Tidak usah takut, karena hal ini belum fix. Tujuannya sendiri supaya semua lebih optimal dan efisien,” jelasnya.
Kendati demikian, ia mengimbau mahasiswa untuk segera menyelesaikan pendidikan. Kesibukan berorganisasi dipandangnya bukan sebagai alasan kuliah terhambat. Sebaliknya semakin dewasa seseorang sudah selaiknya manajemen waktu menjadi lebih baik.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM-KM) UNY Wahyudi Iman Satrio menuturkan, rencana tersebut sempat dilontarkan Rektor UNY Rochmat Wahab belum lama ini dalam suatu pertemuan.
"Awalnya, Rektor UNY pada September 2012 justru menargetkan batas maksimal studi adalah empat tahun. Setelah kami klarifikasi akhirnya melunak menjadi lima tahun. Lebih dari itu drop out (DO). Tapi tetap kami tidak bisa terima,” ujarnya saat ditemui di UNY, Yogyakarta, Rabu (10/4/2013).
Menurutnya, prestasi tidak dapat diukur dari cepat tidaknya seseorang lulus kuliah. Justru di bangku kuliah, seseorang dapat mengasah potensi diri dengan aktif dalam organisasi kampus, membentuk pola pikir dan analisa mahasiswa.
“Bangku kuliah bukan hanya tempat belajar, tapi juga pembentukan jati diri. Kalau kita didoktrin lulus cepat. Mahasiswa tidak akan punya pikiran kesana dan memilih lulus cepat,” ujar dia.
Iman berpendapat, pernyataan Rektor UNY sendiri cukup kontras dengan tuntutannya selama ini. Yakni mendorong mahasiswa berprestasi di luar akademik. Sementara mendapatkan prestasi tetap memerlukan waktu untuk pengembangan diri.
BEM KM UNY berharap rencana tersebut ditiadakan. Selain menitikberatkan pada alasan di atas, ia menilai program kemahasiswaan yang disiapkan universitas belum mampu mengembangkan mahasiswa secara utuh.
"Alhasil mahasiswa tetap memerlukan wadah lain diluar kegiatan resmi kampus. Mahasiswa lulus lebih lama dari rata-rata bukan karena dia bodoh. Tapi karena dia (mahasiswa) punya tujuan,” paparnya.
Rektor UNY Rochmat Wahab mengatakan, wacana maksimal pendidikan lima tahun masih dalam tataran pembicaraan. “Tidak usah takut, karena hal ini belum fix. Tujuannya sendiri supaya semua lebih optimal dan efisien,” jelasnya.
Kendati demikian, ia mengimbau mahasiswa untuk segera menyelesaikan pendidikan. Kesibukan berorganisasi dipandangnya bukan sebagai alasan kuliah terhambat. Sebaliknya semakin dewasa seseorang sudah selaiknya manajemen waktu menjadi lebih baik.
(maf)