SBY jadi Ketum tak jamin Demokrat melaju di 2014
SBY jadi Ketum tak jamin Demokrat melaju di 2014
A
A
A
Sindonews.com - Nama Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus menguat sebagai calon Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat pada Kongres Luar Biasa (KLB), di Bali.
Pengamat politik dari Universitas Lampung (Unila) Arizka Warganegara mengatakan, jika SBY terpilih, belum tentu dia bisa memulihkan sepenuhnya kondisi Partai Demokrat yang tengah mengalami krisis.
"Tidak ada jaminan SBY jadi Ketum Demokrat, peroleh lagi suara seperti di 2009 apalagi magnet SBY ini sudah mulai tidak bertaji," ujar Arizka saat dihubungi Sindonews, Jumat (29/3/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, selain menguatnya nama SBY untuk jadi Ketum Demokrat. Muncul juga wacana untuk membentuk ketua harian, guna membantu kinerja SBY di dalam partai.
"Pak SBY sebagai simbol magnetnya Demokrat dan dia sebuah presiden mungkin bisa saja diperlukan sebuah jabatan untuk yang singkat ya harian, melaksanakan tugas-tugas harian," kata Ketua DPP Partai Demokrat Mulyadi, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis 28 Maret 2013.
Dia menerangkan, jika nantinya disepakati untuk membentuk ketua harian maka itu akan menjadi kewenangan SBY untuk memilih siapa yang akan menjadi pembantunya itu.
"Bisa saja itu nanti akan diseleraskan yang disesuaikan ketua dan AD/ART siapanya nanti akan jadi domain kewenangan Pak SBY," terangnya.
Pengamat politik dari Universitas Lampung (Unila) Arizka Warganegara mengatakan, jika SBY terpilih, belum tentu dia bisa memulihkan sepenuhnya kondisi Partai Demokrat yang tengah mengalami krisis.
"Tidak ada jaminan SBY jadi Ketum Demokrat, peroleh lagi suara seperti di 2009 apalagi magnet SBY ini sudah mulai tidak bertaji," ujar Arizka saat dihubungi Sindonews, Jumat (29/3/2013).
Seperti diberitakan sebelumnya, selain menguatnya nama SBY untuk jadi Ketum Demokrat. Muncul juga wacana untuk membentuk ketua harian, guna membantu kinerja SBY di dalam partai.
"Pak SBY sebagai simbol magnetnya Demokrat dan dia sebuah presiden mungkin bisa saja diperlukan sebuah jabatan untuk yang singkat ya harian, melaksanakan tugas-tugas harian," kata Ketua DPP Partai Demokrat Mulyadi, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis 28 Maret 2013.
Dia menerangkan, jika nantinya disepakati untuk membentuk ketua harian maka itu akan menjadi kewenangan SBY untuk memilih siapa yang akan menjadi pembantunya itu.
"Bisa saja itu nanti akan diseleraskan yang disesuaikan ketua dan AD/ART siapanya nanti akan jadi domain kewenangan Pak SBY," terangnya.
(maf)
Explore More