JK: Sah-sah saja SBY jadi Ketum Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Berbagai macam kritik dilontarkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk lebih memikirkan rakyat ketimbang partai politik terus bergulir. Bahkan, SBY diwacanakan akan mengisi kembali posisi Ketua Umum Partai Demokrat menggantikan kursi yang ditinggalkan Anas Urbaningrum.
Menurut mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, keinginan tersebut bukan keinginan SBY, tetapi keinginan kader partainya. Hal itu, kata dia, sah-sah saja meskipun bertentangan dengan hati rakyat.
"Ketum itu bukan SBY yang ingin. Tapi anak buahnya, Demokratnya yang ingin. Tentu kalau beliau jadi ketua partai, sah-sah saja, tentu sedikit agak bertentangan memang, yah kita lihat nanti," ujarnya kepada wartawan di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (26/03/2013).
Menurutnya, meski banyak Presiden sebelumnya menjabat ketua partai, namun untuk saat ini SBY sulit untuk membagi waktu. Hal itu bukannya tidak boleh, lanjutnya, namun SBY harus bisa membagi waktunya dengan rakyat di tengah kesibukannya.
"Gusdur juga, Ibu Mega juga ketua partai, jadi tidak salah juga, kita tak ingin salahkan begitu. Tapi apakah dengan kesibukan beliau bisa mengurus partai sekaligus, itu soal lain, itu mungkin sulit pada dewasa ini."
"Bahwa bukan berarti tidak boleh, saya pun ketua partai. Tidak mudah pada dewasa saat ini. Panggung politik begini, tenaga dan waktu dibutuhkan," tandasnya.
Menurut mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, keinginan tersebut bukan keinginan SBY, tetapi keinginan kader partainya. Hal itu, kata dia, sah-sah saja meskipun bertentangan dengan hati rakyat.
"Ketum itu bukan SBY yang ingin. Tapi anak buahnya, Demokratnya yang ingin. Tentu kalau beliau jadi ketua partai, sah-sah saja, tentu sedikit agak bertentangan memang, yah kita lihat nanti," ujarnya kepada wartawan di Kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (26/03/2013).
Menurutnya, meski banyak Presiden sebelumnya menjabat ketua partai, namun untuk saat ini SBY sulit untuk membagi waktu. Hal itu bukannya tidak boleh, lanjutnya, namun SBY harus bisa membagi waktunya dengan rakyat di tengah kesibukannya.
"Gusdur juga, Ibu Mega juga ketua partai, jadi tidak salah juga, kita tak ingin salahkan begitu. Tapi apakah dengan kesibukan beliau bisa mengurus partai sekaligus, itu soal lain, itu mungkin sulit pada dewasa ini."
"Bahwa bukan berarti tidak boleh, saya pun ketua partai. Tidak mudah pada dewasa saat ini. Panggung politik begini, tenaga dan waktu dibutuhkan," tandasnya.
(kri)