PBNU lantik 200 orang untuk pengurus NU

Selasa, 19 Maret 2013 - 04:12 WIB
PBNU lantik 200 orang untuk pengurus NU
PBNU lantik 200 orang untuk pengurus NU
A A A
Sindonews.com - Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) melantik sebanyak 200 orang pengurus pelajar NU. Mereka tergabung dalam Ikatan Pelajar Nahdhatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdhatul Ulama (IPPNU).

"Masing-masing ikatan beranggotakan seratus pelajar dari seluruh Indonesia," jelas Ketua Umum PBNU KH Said Aqiel Siradj dalam keterangan pernya, Senin (18/3/2013) malam.

Dalam kesempatan itu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar meminta, pengurus IPNU dan IPPNU harus mampu menjaga kearifan lokal dari masing-masing daerah. "Itu juga bagian dari dakwah dan karakter kebangsaan kita," jelasnya yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Dia mengatakan, IPNU harus bisa mencegah pelajar NU dari penetrasi radikalisme dan terorisme yang belakangan ini marak menggerogoti pemahaman keagamaan Umat Islam. Paham itu mengharapkan Islam selalu berbenturan dengan negaranya sendiri.

Sehingga Islam selalu diposisikan sebagai ancaman bagi keberlangsungan pemerintahan. "Kita harus menunjukkan Islam adalah elemen terpenting menjaga eksistensi pemerintahan," paparnya.

Hal tersebut, menurutnya terbukti dari konsistensi para masyayikh NU yang berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan NKRI. "KH Wachid Hasyim ikut merumuskan kemerdekaan bangsa ini. Beliau orang NU," jelasnya.

Hal tersebut merupakan fakta otentik, jika sejak dulu NU selalu bergandengan dengan negara untuk mempertahankan kearifan lokal.

Ketua Umum Pengurus Pusat IPNU, Khairul Anam Harisah menyatakan, pelajar NU harus berdiri di garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. "Bangsa ini harus utuh. Harus dijaga," jelasnya.

Masyarakat harus memiliki kesehatan jasmani dan rohani agar bisa menjaga keutuhan tersebut. Salah satu caranya adalah terlindung dari narkoba dan obat-obat terlarang. Mereka harus terhindar dari itu semua, karena narkoba merusak mental dan ketahanan fisik mereka.

Dia menambahkan mereka semua harus menjalankan kesepakatan yang sudah dibuat dalam rapat kerja dan orientasi pengurus. "Semuanya sepakat bahwa kita harus menjaga nilai-nilai kebangsaan, karena itu adalah karakter dan budaya yang menjadi ciri khas Indonesia," imbuh Anam.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.0905 seconds (0.1#10.140)