Yang penting, ketum terpilih mampu majukan Demokrat

Sindonews.com - Besar kemungkinan pemilihan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat yang baru pengganti Anas Urbaningrum dilakukan secara aklamasi pada Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar Maret ini di Bali.

Kemungkinan secara aklamasi itu terlihat dari gencarnya pendapat yang disampaikan oleh jajaran elite Demokrat sendiri. Aklamasi dinilai tepat karena dapat menjaga persatuan dan kesatuan kader.

"Aklamasi mengemuka, karena memang dinilai lebih bisa menjaga persatuan dan kesatuan kader di Partai Demokrat," tukas Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bathoegana ketika dikonfirmasi, Senin (18/3/2013).

Namun, lanjut Ketua Komisi VII DPR RI ini, voting maupun aklamasi tetap sama saja. Yang terpenting adalah hasil dari pemilihan pada KLB itu.

"Mau voting atau aklamasi bagi kami enggak jadi persoalan, yang penting ketua umum yang terpilih nanti adalah pilihan dan idaman semua peserta yang bisa membawa Demokrat kembali jaya," tukasnya.

Seperti diketahui, Partai Demokrat segera menggelar KLB dalam waktu dekat ini. Selambat-lambatnya sebelum 9 April. Namun belum diketahui, pemilihan ketum tersebut apakah melalui aklamasi atau voting. Ada pula yang mengusulkan secara musyawarah mufakat.

Untuk keperluan itulah maka Majelis Tinggi Partai Demokrat terus menggelar rapat setiap hari libur. "Kalau rapat MT Demokrat memang selalu hari libur," tutur Sutan.

Mekanisme pemilihan ketum secara aklamasi, Ketua MT akan memilih satu calon kemudian disetujui semua peserta kongres.