Bahas Ketum, MT Demokrat lemahkan posisinya sendiri

Minggu, 17 Maret 2013 - 21:08 WIB
Bahas Ketum, MT Demokrat...
Bahas Ketum, MT Demokrat lemahkan posisinya sendiri
A A A
Sindonews.com - Ketua Majelis Tinggi (MT) Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan akan menggelar pertemuan di kediamannya Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, untuk membahas calon ketua umum yang mereka usung. Hal itu dapat menurunkan derajat MT di mata kader Demokrat.

"Jika materi pertemuan MT di Cikeas membahas siapa calon ketua umum (Ketum) yang akan mereka dukung dalam KLB justeru akan melemahkan posisi kedudukan posisi MT di mata kader PD," kata Peneliti Founding Fathers House (FFH) Dian Permata kepada Sindonews, Minggu (17/3/2013).

Menurut dia, alasannya yang pertama adalah MT atau Dewan Syuro yang dikenal di partai-partai berbasis Islam, adalah kumpulan orang-orang yang dinilai memunyai wawasan yang luas tentang politik.

"Sehingga, orang-orang yang masuk di MT adalah orang-orang pilihan dan sudah diseleksi alam. Orang yang memiliki filosopi dan nilai fatsun politik di atas rata-rata kader politik," terangnya.

Dia mengatakan, jika pertemuan itu benar-benar membahas soal Ketum yang akan MT usung, itu membuktikan adanya kelompok-kelompok di internal pertai tersebut.

"Kedua, penilaian publik bahwa ada sejumlah faksi di tubuh PD benar adanya. Argumentasinya, MT sampai perlu turun dalam menentukan siapa calon yg akan mereka usung," tandasnya.

Selanjutnya, seharusnya pertemuan itu hanya akan membahas persiaapan Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar akhir bulan ini di Bali. Namun, jika SBY cs membahas soal calon Ketum Demokrat, maka elite partai itu rakus kekuasaan.

"Ketiga, publik akan menilai, MT terlalu bernafsu untuk menguasai DPP PD. Seharusnya pertemuan tersebut hanya membahas guideline, atau pedoman, bagi calon-calon ketua umum. Seperti tidak rangkap jabatan, tidak tersangkut korupsi, dan lainnya," terangnya.

Dia menegaskan, jika SBY cs tetap keukeuh membahas soal calon Ketum yang MT direstuinya. Maka hal itu akan akan memiliki dampak yang luar biasa bagi Partai Demokrat.

"Keempat, jika MT memaksakan bahwa hanya calon ketua umum dari mereka yang bisa ikut berlaga di KLB maka itu sama saja menegasikan bahwa PD adalah partai yg tidak memahami pilosofi dari kalimat demokrat itu sejati," tegasnya.

Seharusnya, kata Dian, partai pemenang Pemili 2004 dan 2009 itu bisa menjadi tauladan bagi partai-partai yang lainnya soal demokrasi.

"Sudah semestinya, PD menjadi contoh bagi partai-partai lainnya dalam menjalankan sistem organisasi partai tanpa menggunakan sistem otoritarian. Partai Demokrat harus berjiwa demokrat," tandas pria jebolan Universitas Jayabaya ini.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0808 seconds (0.1#10.140)