Anas jadi korban sadisme & kejahatan opini media
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyesalkan berita di sebuah media yang menggambarkan seolah-olah dirinya melakukan pertemuan dengan Irjen Pol Djoko Susilo (DS) yang kini telah menjadi tersangka dugaan korupsi proyek alat simuator SIM.
Dalam pemberitaan itu disebutkan, Anas mengadakan pertemuan di sebuah restoran di Jakarta yang dihadiri,
Saan Mustopa dan M Nazaruddin.
"100 persen ini pertemuan tidak ada, saya tidak tahu sketsa dari mana berita itu. Gambar ini sadisme opini, kejahatan opini, saudara-saudari sekalian," ujar Anas sambil menunjukan halaman depan Koran Tempo di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Menurut Anas, seharusnya dalam membuat sketsa di sebuah koran, perlu diperhatikan lebih dulu kebenarannya. Agar tidak menimbulkan opini yang menyesatkan seperti sekarang ini. Apalagi berita dan sketsa tersebut dimuat di halaman depan. "Ada gambar kepitingnya lagi," canda Anas.
Oleh karenanya, Anas merasa perlu menjelaskan soal gambar dan berita tersebut adalah salah. Pertemuan yang disebut-sebut dalam koran tersebut juga tidak benar. "Biar tidak jadi fitnah manipulatif, dan tidak jadi kejahatan opini, tidak pernah ada pertemuan apalagi kepitingnya," ujar Anas.
Seperti diketahui, Anas hari ini memenuhi panggilan KPK. Dia diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri.
Dalam pemberitaan itu disebutkan, Anas mengadakan pertemuan di sebuah restoran di Jakarta yang dihadiri,
Saan Mustopa dan M Nazaruddin.
"100 persen ini pertemuan tidak ada, saya tidak tahu sketsa dari mana berita itu. Gambar ini sadisme opini, kejahatan opini, saudara-saudari sekalian," ujar Anas sambil menunjukan halaman depan Koran Tempo di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Jumat (15/3/2013).
Menurut Anas, seharusnya dalam membuat sketsa di sebuah koran, perlu diperhatikan lebih dulu kebenarannya. Agar tidak menimbulkan opini yang menyesatkan seperti sekarang ini. Apalagi berita dan sketsa tersebut dimuat di halaman depan. "Ada gambar kepitingnya lagi," canda Anas.
Oleh karenanya, Anas merasa perlu menjelaskan soal gambar dan berita tersebut adalah salah. Pertemuan yang disebut-sebut dalam koran tersebut juga tidak benar. "Biar tidak jadi fitnah manipulatif, dan tidak jadi kejahatan opini, tidak pernah ada pertemuan apalagi kepitingnya," ujar Anas.
Seperti diketahui, Anas hari ini memenuhi panggilan KPK. Dia diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan simulator SIM di Korlantas Polri.
(lns)