Kapal pesiar belum bisa sandar di Indonesia

Jum'at, 15 Maret 2013 - 11:34 WIB
Kapal pesiar belum bisa...
Kapal pesiar belum bisa sandar di Indonesia
A A A
Sindonews.com - Kapal-kapal pesiar berukuran besar belum bisa masuk ke pelabuhan di Indonesia. Hal ini disebabkan infrastruktur pelabuhan di Indonesia belum bisa disandari kapal berpenumpang lebih dari 3.000 wisatawan.

Kurangnya dukungan infrastruktur ini akhirnya menghambat berkembangnya potensi luar biasa pariwisata Indonesia terutama pariwisata kapal pesiar.

Direktur Promosi, Konvensi, Insentif, Even dan Minat Khusus Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, potensi pariwisata kapal pesiar di Indonesia sangat besar. Apalagi tren saat ini makin banyak kapal pesiar berukuran besar melintas di sekitar Indonesia.

"Banyak kapal pesiar yang ingin ke Indonesia terutama ke Bali. Tapi kita tak punya pelabuhan di sana yang bisa dimasuki kapal pesiar besar. Ada Pelabuhan Tanjung Priok, tapi destinasi di situ kan kurang. Jadi kami ingin segera dibangun Pelabuhan Benoa yang bisa disandari kapal pesiar besar," kata Rizki Handayani di sela mengikuti acara Cruise Shipping Miami (CSM) di Paviliun Indoonesia, Miami Beach Convention Center, Miami Beach, Florida, Amerika Serikat, Kamis 15 Maret waktu setempat.

Hal ini penting karena Bali sekarang sudah banyak diminta menjadi turn around port. Dimana wisatawan terbang dan menginap beberapa hari di Bali kemudian naik kapal pesiar.
Karena itu, dia mengharapkan Kementerian Perhubungan untuk segera menjadikan Benoa bisa disinggahi kapal pesiar berukuran besar.

Selain Benoa, Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, juga dimintan disempurnakan agar kapal pesiar berukuran besar bisa masuk ke sana. Pelabuhan Tanjung Mas penting karena sebagai pintu masuk wisatawan pergi ke Candi Borobudur dan sekitarnya.

"Di sinilah pentingnya sinkronisasi program antara Pelindo sebagai pengelola dermaga dan kolamnya serta Kementerian Perhubungan yang bertanggung jawab terhadap alurnya. Kami mengharapkan agar permintaan dari pihak kapal pesiar ini diperhatikan. Bagi mereka safety sangat penting," papar Rizki.

Dalam pertemuan delegasi Indonesia dengan Royal Caribbean di Miami pada Senin lalu, Director of Port and Marine Royal Caribbean Nikolaos Antalis menyatakan, kebutuhan kedalaman pelabuhan untuk kapal pesiar lebih dari 12 meter.

Sedangkan kedalaman Pelabuhan Benoa bervariasi antara 6 meter dan 9 meter sehingga kapal pesiar yang berukuran besar tidak bisa berlabuh.

Terkait keikutsertaan Indonesia di ajang CSM ini bertujuan untuk mempromosikan wisata Indonesia ke komunitas kapal pesiar. Dimana tahun 2013, merupakan partisipati Indonesia ke 10 di ajang CSM itu.

Keikutsertaan Indonesia di ajang CSM itu telah membawa hasil positif bagi kedatangan cruise ke Indonesia. Pada tahun 2013, ada sekitar 306 calls kapal pesiar yang akan hadir di Indonesia. Sebanyak 155 di antaranya dilakukan oleh kapal ekspedisi.

"Jadi peningkatannya luar biasa. Lebih dari 500 persen dibanding tahun sebelumnya," tutur Rizki.

Untuk diketahui, setiap tahun jumlah peserta CSM terus meningkat. Kegiatan CSM tahun 2012 misalnya, diikuti oleh 11.327 peserta dari seluruh dunia. Areal pamerannya seluas 38.000 meter persegi yang berlokasi di Miami Beach Convention Center, Miami, AS. Jumlah peserta tahun 2013 ini lebih banyak lagi dibanding tahun lalu.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1037 seconds (0.1#10.140)