SBY tak ingin diutak-atik pasca lengser

Jum'at, 15 Maret 2013 - 08:26 WIB
SBY tak ingin diutak-atik...
SBY tak ingin diutak-atik pasca lengser
A A A
Sindonews.com - Adanya pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan sejumlah purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam, memberikan gambaran bahwa SBY khawatir dengan dirinya jika kelak lengser.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan, rangkaian pertemuan tersebut, karena SBY ingin mengamankan kasus-kasus yang selama ini mulai menyanderanya.

"SBY sebenarnya ingin agar kasus-kasus yang mulai menyasar ke diri SBY dan keluarganya, seperti kasus Bank Century, kasus pajak Cikeas dan disebutnya Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) menerima dana dari Hambalang, tentunya SBY ingin kasus tersebut tidak diutak-atik saat SBY tidak lagi menjabat," ucap Ray, saat dihubungi Sindonews, Jumat (15/3/2013).

Sebelumnya, SBY mengundang tujuh purnawirawan TNI pada Rabu 13 Maret 2013, di Kantor Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Di mana tujuh mantan jenderal atau purnawirawan TNI itu adalah Luhut Panjaitan, Subagyo HS, Fahrul Rozi, Agus Wijoyo, Johny Josephus, Sumardi, dan Suaidi Marasabessy.

Kemudian, di tempat yang sama, pada Kamis 14 Maret 2013, SBY kembali melakukan pertemuan dengan sejumlah ormas Islam. Ke-13 ormas Islam yang bertemu SBY ini merupakan ormas yang ikut mendeklarasikan dan menyatakan bergabung dalam Lembaga Persahabatan ormas Islam (LPOI).

Mereka adalah Nahdlatul Ulama (NU), Persis, Al-Irsyad al-Islamiyah, Al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar, Ar-Rabithah Al-Alawiyah, Al-Washliyah, Az-Zikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Perti, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6804 seconds (0.1#10.140)