Wajar jika SBY lakukan komunikasi politik
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Komite Informasi Pusat (KIP) Abdul Rahman Ma'mun mengatakan, sangat wajar jika ada penilaian pro dan kontra terhadap apapun yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurutnya, tahun ini sebagai tahunnya politik merupakan hal yang tidak bisa terelakan jika ada pemberitaan yang selalu saja mengaitkan sikap SBY dengan segala sesuatu yang sifatnya negatif.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, ketika sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam melakukan pertemuan dengan SBY. Adanya pertemuan tersebut memunculkan banyak dugaan dan prasangka.
"Ini biasa saja dan bagian dari dinamika politik, pasti akan ada proses-proses politik dan komunikasi politik yang terjadi. Apalagi diketahui ini sebagai tahun politik, jadi wajar-wajar saja," kata Abdul Rahman, saat dihubungi Sindonews, Jumat (15/3/2013).
ebelumnya, SBY mengundang tujuh purnawirawan TNI pada Rabu 13 Maret 2013, di Kantor Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Di mana tujuh mantan jenderal atau purnawirawan TNI itu adalah Luhut Panjaitan, Subagyo HS, Fahrul Rozi, Agus Wijoyo, Johny Josephus, Sumardi, dan Suaidi Marasabessy.
Kemudian, di tempat yang sama, pada Kamis 14 Maret 2013, SBY kembali melakukan pertemuan dengan sejumlah ormas Islam. Ke-13 ormas Islam yang bertemu SBY ini merupakan ormas yang ikut mendeklarasikan dan menyatakan bergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).
Mereka adalah Nahdlatul Ulama (NU), Persis, Al-Irsyad al-Islamiyah, Al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar, Ar-Rabithah Al-Alawiyah, Al-Washliyah, Az-Zikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Perti, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
Menurutnya, tahun ini sebagai tahunnya politik merupakan hal yang tidak bisa terelakan jika ada pemberitaan yang selalu saja mengaitkan sikap SBY dengan segala sesuatu yang sifatnya negatif.
Seperti yang terjadi baru-baru ini, ketika sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam melakukan pertemuan dengan SBY. Adanya pertemuan tersebut memunculkan banyak dugaan dan prasangka.
"Ini biasa saja dan bagian dari dinamika politik, pasti akan ada proses-proses politik dan komunikasi politik yang terjadi. Apalagi diketahui ini sebagai tahun politik, jadi wajar-wajar saja," kata Abdul Rahman, saat dihubungi Sindonews, Jumat (15/3/2013).
ebelumnya, SBY mengundang tujuh purnawirawan TNI pada Rabu 13 Maret 2013, di Kantor Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Di mana tujuh mantan jenderal atau purnawirawan TNI itu adalah Luhut Panjaitan, Subagyo HS, Fahrul Rozi, Agus Wijoyo, Johny Josephus, Sumardi, dan Suaidi Marasabessy.
Kemudian, di tempat yang sama, pada Kamis 14 Maret 2013, SBY kembali melakukan pertemuan dengan sejumlah ormas Islam. Ke-13 ormas Islam yang bertemu SBY ini merupakan ormas yang ikut mendeklarasikan dan menyatakan bergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).
Mereka adalah Nahdlatul Ulama (NU), Persis, Al-Irsyad al-Islamiyah, Al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar, Ar-Rabithah Al-Alawiyah, Al-Washliyah, Az-Zikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Perti, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
(maf)