SBY kumpulkan ormas terkait dengan Pemilu 2014
A
A
A
Sindonews.com - Sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) Islam melakukan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Banyak yang menduga, pertemuan tersebut dilakukan untuk kepentingan SBY semata.
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Bagus Takwin meragukan jika pertemuan tersebut hanya untuk kepentingan SBY.
"Bisa saja terkait dengan suksesi Pemilu 2014, dalam hal ini, SBY ingin menjukkan kepada semua pihak, dengan pertemuan tersebut, SBY ingin pemilu berjalan lancar, baik, tanpa ada gangguan, karena SBY sebagai Presiden dan bapak bangsa, tentunya sangat bertanggungjawab terhadap jalannya pemilu tersebut," ucapnya saat dihubungi Sindonews, Jumat (15/3/2013).
Lebih lanjut Bagus mengatakan, walaupun pada periode selanjutnya SBY sudah tidak bisa menjabat lagi sebagai Presiden, namun hal terbaik akan dilakukannya.
"Kemudian, dengan adanya pertemuan ini, SBY ingin memberi kesan bahwa selama ini dirinya bukanlah pemimpin yang otoriter dan hanya menggunakan kekuasannya untuk kepentingannya sendiri," pungkasnya.
Sebelumnya, SBY mengundang tujuh purnawirawan TNI pada Rabu 13 Maret 2013, di Kantor Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Di mana tujuh mantan jenderal atau purnawirawan TNI itu adalah Luhut Panjaitan, Subagyo HS, Fahrul Rozi, Agus Wijoyo, Johny Josephus, Sumardi, dan Suaidi Marasabessy.
Kemudian, di tempat yang sama, pada Kamis 14 Maret 2013, SBY kembali melakukan pertemuan dengan sejumlah ormas Islam. Ke-13 ormas Islam yang bertemu SBY ini merupakan ormas yang ikut mendeklarasikan dan menyatakan bergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).
Mereka adalah Nahdlatul Ulama (NU), Persis, Al-Irsyad al-Islamiyah, Al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar, Ar-Rabithah Al-Alawiyah, Al-Washliyah, Az-Zikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Perti, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Bagus Takwin meragukan jika pertemuan tersebut hanya untuk kepentingan SBY.
"Bisa saja terkait dengan suksesi Pemilu 2014, dalam hal ini, SBY ingin menjukkan kepada semua pihak, dengan pertemuan tersebut, SBY ingin pemilu berjalan lancar, baik, tanpa ada gangguan, karena SBY sebagai Presiden dan bapak bangsa, tentunya sangat bertanggungjawab terhadap jalannya pemilu tersebut," ucapnya saat dihubungi Sindonews, Jumat (15/3/2013).
Lebih lanjut Bagus mengatakan, walaupun pada periode selanjutnya SBY sudah tidak bisa menjabat lagi sebagai Presiden, namun hal terbaik akan dilakukannya.
"Kemudian, dengan adanya pertemuan ini, SBY ingin memberi kesan bahwa selama ini dirinya bukanlah pemimpin yang otoriter dan hanya menggunakan kekuasannya untuk kepentingannya sendiri," pungkasnya.
Sebelumnya, SBY mengundang tujuh purnawirawan TNI pada Rabu 13 Maret 2013, di Kantor Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat. Di mana tujuh mantan jenderal atau purnawirawan TNI itu adalah Luhut Panjaitan, Subagyo HS, Fahrul Rozi, Agus Wijoyo, Johny Josephus, Sumardi, dan Suaidi Marasabessy.
Kemudian, di tempat yang sama, pada Kamis 14 Maret 2013, SBY kembali melakukan pertemuan dengan sejumlah ormas Islam. Ke-13 ormas Islam yang bertemu SBY ini merupakan ormas yang ikut mendeklarasikan dan menyatakan bergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI).
Mereka adalah Nahdlatul Ulama (NU), Persis, Al-Irsyad al-Islamiyah, Al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar, Ar-Rabithah Al-Alawiyah, Al-Washliyah, Az-Zikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Perti, dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).
(maf)