Maju Ketum Demokrat, Saan 'dikeroyok' Majelis Tinggi
A
A
A
Sindonews.com - Nama Wakil Sekretaris Jendral (Wasekjen) Partai Demokrat Saan Mustopa belakangan ramai diperbincangkan menjadi salah satu kandidat calon Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat yang akan diusung dari loyalis Anas Urbaningrum.
Kendati demikian, jika memang pria asal Jawa Barat itu akan maju menjadi Ketum partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dapat diprediksi, Saan akan 'dikeroyok' dengan kelompok yang selama ini berseberangan dengan Anas.
"Tapi problemnya akan berat, menurut saya Saan akan bertarung dengan kandidat Majelis Tinggi Partai Demokrat," kata pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesian (Sigma) Said Salahudin saat berbincang dengan Sindonews, Rabu (13/3/2013).
Hal itu hajar, katanya, dikarenakan Saan merupakan sosok yang kuat dari kubu Anas yang akan maju ke Demokrat 1. Karena, Saan memiliki kedekatan terhadap mantan Ketum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut.
"Karena memang dia salah satu orang terdekat Anas, kita bisa lihat bahwa Saan begitu dekat dengan Anas, jadi wajarlah," katanya.
Sekadar informasi, Anas mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah ditetapkan tersangka oleh KPK dalam dugaan keterlibatan proyek pembangunan sport center di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, sejak itu kursi kepemimpinan Demokrat kosong.
Atas hal itu juga, partai yang besar dengan warna biru ini pun berencana menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) sebelum 9 April 2013 yang menjadi batas pendaftaran DCS.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Presiden SBY yang juga Ketua Majeslis Tinggi Partai Demokrat meminta Anas Urbaningrum untuk fokus menghadapi masalah hukum yang menyebutkan namanya itu dalam kasus Hambalang. Bahkan SBY juga meminta KPK segera melakukan penetapan hukum Anas dalam kasus itu pada 4 Februari 2013 lalu.
Tidak ada sebulan lamanya setelah permintaan itu, Anas ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sudah menjerat mantan Juru Bicara Kepresidenan SBY yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng menjadi tersangka kasus itu.
Kendati demikian, jika memang pria asal Jawa Barat itu akan maju menjadi Ketum partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dapat diprediksi, Saan akan 'dikeroyok' dengan kelompok yang selama ini berseberangan dengan Anas.
"Tapi problemnya akan berat, menurut saya Saan akan bertarung dengan kandidat Majelis Tinggi Partai Demokrat," kata pengamat politik dari Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesian (Sigma) Said Salahudin saat berbincang dengan Sindonews, Rabu (13/3/2013).
Hal itu hajar, katanya, dikarenakan Saan merupakan sosok yang kuat dari kubu Anas yang akan maju ke Demokrat 1. Karena, Saan memiliki kedekatan terhadap mantan Ketum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tersebut.
"Karena memang dia salah satu orang terdekat Anas, kita bisa lihat bahwa Saan begitu dekat dengan Anas, jadi wajarlah," katanya.
Sekadar informasi, Anas mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat setelah ditetapkan tersangka oleh KPK dalam dugaan keterlibatan proyek pembangunan sport center di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, sejak itu kursi kepemimpinan Demokrat kosong.
Atas hal itu juga, partai yang besar dengan warna biru ini pun berencana menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) sebelum 9 April 2013 yang menjadi batas pendaftaran DCS.
Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Presiden SBY yang juga Ketua Majeslis Tinggi Partai Demokrat meminta Anas Urbaningrum untuk fokus menghadapi masalah hukum yang menyebutkan namanya itu dalam kasus Hambalang. Bahkan SBY juga meminta KPK segera melakukan penetapan hukum Anas dalam kasus itu pada 4 Februari 2013 lalu.
Tidak ada sebulan lamanya setelah permintaan itu, Anas ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang sudah menjerat mantan Juru Bicara Kepresidenan SBY yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Mallarangeng menjadi tersangka kasus itu.
(mhd)