DPP Demokrat akui, dalam dokumen SBY bukan pendiri
A
A
A
Sindonews.com - Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Bathoegana membenarkan tidak tercantumnya nama SBY dalam dokumen sebagai pendiri Partai Demokrat. Pasalnya, saat itu SBY masih menjabat sebagai Menko Polhukam.
"Memang nama Pak SBY tidak ada, betul sekali. Tapi faktanya ada dua orang penggagas dan pendiri. Pertama Pak SBY penggagas utama dan pendiri utama namanya SBY dan Vence Rumangkang," kata dia kepada wartawan, Jumat (8/3/2013).
Menurut Ketua Komisi VII DPR ini, SBY berperan penuh dalam pembentukan partai dan mengikuti setiap prosesnya secara cermat.
"Semua ideologi Partai Demokrat, Pak SBY yang buat. Gambar bendera Pak SBY dan kami sempurnakan. Kita selalu berkonsultasi dengan Pak SBY. Artinya beliau tetap memantau," pungkasnya.
Sebelumnya, mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat M Rahmat mengungkapkan, SBY bukan pendiri Partai Demokrat seperti yang diketahui publik selama ini.
"Benar, SBY bukan pendiri Partai Demokrat. Bukan termasuk satu dari 99 pendiri Partai Demokrat," ujar Rahmat melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat (8/3/2013).
Bahkan,dia mengaku memiliki dokumen penting tersebut. "Ada dokumennya," tandas Rahmat.
"Memang nama Pak SBY tidak ada, betul sekali. Tapi faktanya ada dua orang penggagas dan pendiri. Pertama Pak SBY penggagas utama dan pendiri utama namanya SBY dan Vence Rumangkang," kata dia kepada wartawan, Jumat (8/3/2013).
Menurut Ketua Komisi VII DPR ini, SBY berperan penuh dalam pembentukan partai dan mengikuti setiap prosesnya secara cermat.
"Semua ideologi Partai Demokrat, Pak SBY yang buat. Gambar bendera Pak SBY dan kami sempurnakan. Kita selalu berkonsultasi dengan Pak SBY. Artinya beliau tetap memantau," pungkasnya.
Sebelumnya, mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat M Rahmat mengungkapkan, SBY bukan pendiri Partai Demokrat seperti yang diketahui publik selama ini.
"Benar, SBY bukan pendiri Partai Demokrat. Bukan termasuk satu dari 99 pendiri Partai Demokrat," ujar Rahmat melalui pesan singkatnya kepada wartawan, Jumat (8/3/2013).
Bahkan,dia mengaku memiliki dokumen penting tersebut. "Ada dokumennya," tandas Rahmat.
(kri)