Ini perbedaan Soekarwo, Marzuki Alie, & Anas
A
A
A
Sindonews.com - Dua nama disebutkan paling berpeluang menggantikan posisi Anas Urbaningrum di Partai Demokrat setelah dirinya mengundurkan diri, mereka adalah Soekarwo dan Marzuki Alie.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menilai, jika keduanya belum dapat menandingi Anas, karena kedua nama itu masing-masing memiliki kelemahan.
"Baik Soekarwo maupun Marzuki Alie memiliki kelemahan dan kekuatan masing-masing, meskipun tidak perfectly mengakar di daerah-daerah," kata Siti melalui pesan singkat kepada Sindonews, Kamis (7/3/2013).
Menurut dia, perbedaan yang paling mencolok dari keduanya adalah tugas dan kapasitas mereka yang lebih sibuk dengan kerjanya sebagai Gubernur dan Ketua DPR, sehingga dipastikan sangat jauh berbeda dengan mantan Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) itu.
"Bisa dipastikan mereka berdua ini berbeda dengan kapasitas Anas," tegasnya.
Lantaran hal itu, maka keduanya dipastikan sulit untuk mendapatkan kekuatan hingga tingkat paling bawah di partai berlambang mercy itu seperti yang telah dilakukan oleh Anas.
"Praktis mereka berdua kurang menjamah pengelolaan partai secara intensif. Sementara Anas memang Ketua Umum dan 24 jam mengurus partai, wajar kalau dia membangun grassroots," tandasnya.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro menilai, jika keduanya belum dapat menandingi Anas, karena kedua nama itu masing-masing memiliki kelemahan.
"Baik Soekarwo maupun Marzuki Alie memiliki kelemahan dan kekuatan masing-masing, meskipun tidak perfectly mengakar di daerah-daerah," kata Siti melalui pesan singkat kepada Sindonews, Kamis (7/3/2013).
Menurut dia, perbedaan yang paling mencolok dari keduanya adalah tugas dan kapasitas mereka yang lebih sibuk dengan kerjanya sebagai Gubernur dan Ketua DPR, sehingga dipastikan sangat jauh berbeda dengan mantan Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) itu.
"Bisa dipastikan mereka berdua ini berbeda dengan kapasitas Anas," tegasnya.
Lantaran hal itu, maka keduanya dipastikan sulit untuk mendapatkan kekuatan hingga tingkat paling bawah di partai berlambang mercy itu seperti yang telah dilakukan oleh Anas.
"Praktis mereka berdua kurang menjamah pengelolaan partai secara intensif. Sementara Anas memang Ketua Umum dan 24 jam mengurus partai, wajar kalau dia membangun grassroots," tandasnya.
(maf)