Pengakuan SBY setelah Anas berhenti dari Ketum Demokrat
A
A
A
Sindonews.com -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menanggapi seputar polemik yang terjadi setelah Anas Urbaningrum menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat.
“Barangkali rakyat indonesia ingin mendengar pernyataan saya menyangkut apa yang terjadi berkaitan dinamika dan perkembangan politik terkini," ujar SBY di bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (3/3/2013).
Pada kesempatan itu dia menyampaikam alasan dirinya baru memberi komentar seputar polemik tersebut. Dia berpendapat, selama ini tidak engin disebut sebagai pemimpin yang bersifat reaksioner.
"Sebutlah 10 hari terakhir ini barangkali Ini pernyataan saya setelah 9 hari tidak mengeluarkan pernyataan apapun karena saya pandang tidak diperlukan dan Saya dari dulu memilih tidak ingin reaktif dan mengeluarkan pernyataan yang tidak diperlukan,“ tukasnya.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menegaskan, dirinya merasa perlu meluruskan seputar polemik tersebut. “Setelah 9 hari saya diam ada baiknya ada rumor fitnah berita aneh yang saya biarkan. Kalau saya tidak mengeluarkan statement seperti ini dikira benar,“ ungkapnya.
Sekadar informasi, dalam wawancara dengan RCTI, Rabu 27 Februari 2013 dini hari. Anas mengungkapkan pernah ikut dalam pertemuan antara Amir Syamsudin yang kala itu Sekretaris Dewan Kehormatan dengan Nazaruddin terkait kasus Hambalang.
Dalam sesi wawancara itu, Anas disinggung apakah Ibas ikut menerima aliran dana Hambalang, namun Anas mengatakan Amir lah yang paling pas untuk menjelaskannya.
Anas juga menyebutkan, penjelasan Nazarudin terkait aliran uang Hambalang cukup mengejutkan. Menurut dia, beberapa orang memang turut menikmati uang Hambalang, tetapi dia tidak menyebutkan nama-nama itu.
“Barangkali rakyat indonesia ingin mendengar pernyataan saya menyangkut apa yang terjadi berkaitan dinamika dan perkembangan politik terkini," ujar SBY di bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (3/3/2013).
Pada kesempatan itu dia menyampaikam alasan dirinya baru memberi komentar seputar polemik tersebut. Dia berpendapat, selama ini tidak engin disebut sebagai pemimpin yang bersifat reaksioner.
"Sebutlah 10 hari terakhir ini barangkali Ini pernyataan saya setelah 9 hari tidak mengeluarkan pernyataan apapun karena saya pandang tidak diperlukan dan Saya dari dulu memilih tidak ingin reaktif dan mengeluarkan pernyataan yang tidak diperlukan,“ tukasnya.
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini menegaskan, dirinya merasa perlu meluruskan seputar polemik tersebut. “Setelah 9 hari saya diam ada baiknya ada rumor fitnah berita aneh yang saya biarkan. Kalau saya tidak mengeluarkan statement seperti ini dikira benar,“ ungkapnya.
Sekadar informasi, dalam wawancara dengan RCTI, Rabu 27 Februari 2013 dini hari. Anas mengungkapkan pernah ikut dalam pertemuan antara Amir Syamsudin yang kala itu Sekretaris Dewan Kehormatan dengan Nazaruddin terkait kasus Hambalang.
Dalam sesi wawancara itu, Anas disinggung apakah Ibas ikut menerima aliran dana Hambalang, namun Anas mengatakan Amir lah yang paling pas untuk menjelaskannya.
Anas juga menyebutkan, penjelasan Nazarudin terkait aliran uang Hambalang cukup mengejutkan. Menurut dia, beberapa orang memang turut menikmati uang Hambalang, tetapi dia tidak menyebutkan nama-nama itu.
(mhd)