Perseteruan SBY-Anas pelajaran politik tak sehat
A
A
A
Sindonews.com - Peseteruan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan Ketua Dewan Pembinan partainya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak memberikan pelajaran politik yang baik.
"Ini perkembangan politik yang tidak sehat, menunjukkan elite politik yang penuh dengan masalah," kata pengamat politik universitas Indonesia (UI) Maswadi Rauf saat dihubungi Sindonews, Jumat (1/3/2013).
Dia mengatakan, masalah internal partai sebaiknya tidak perlu sampai diketahui oleh orang lain, selain kader partai itu. "Masa perselisihan seperti ini sampai terbuka luas ke masyarakat. Padahal itu masalah internal partai. Kenapa bisa seperti itu?" keluhnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY meminta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menuntaskan sejumlah kasus yang menimpa kadernya, termasuk ketua umumnya Anas Urbaningrum.
Kata SBY, jika seorang kader partai berlambang bintang mercy itu dinyatakan bersalah, pihaknya akan menerima kenyataan tersebut. Namun, jika seorang kader Partai Demokrat itu dinyatakan tak bersalah, pihaknya ingin dijelaskan, mengapa dinyatakan tak bersalah.
"Jika salah, ya kita terima memang salah. Kalau tidak salah, kami juga ingin tahu kalau itu tidak salah. Termasuk Ketua Umum PD, Anas Urbanigrum yang juga diperiksa dan dicitrakan publik secara luas di tanah air sebagai bersalah atau terlibat dalam korupsi ini, meskipun KPK belum menentukan hasil pemeriksaan," ujar Presiden SBY di Jeddah, Arab Saudi, Senin 4 Februari 2013.
"Ini perkembangan politik yang tidak sehat, menunjukkan elite politik yang penuh dengan masalah," kata pengamat politik universitas Indonesia (UI) Maswadi Rauf saat dihubungi Sindonews, Jumat (1/3/2013).
Dia mengatakan, masalah internal partai sebaiknya tidak perlu sampai diketahui oleh orang lain, selain kader partai itu. "Masa perselisihan seperti ini sampai terbuka luas ke masyarakat. Padahal itu masalah internal partai. Kenapa bisa seperti itu?" keluhnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat SBY meminta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menuntaskan sejumlah kasus yang menimpa kadernya, termasuk ketua umumnya Anas Urbaningrum.
Kata SBY, jika seorang kader partai berlambang bintang mercy itu dinyatakan bersalah, pihaknya akan menerima kenyataan tersebut. Namun, jika seorang kader Partai Demokrat itu dinyatakan tak bersalah, pihaknya ingin dijelaskan, mengapa dinyatakan tak bersalah.
"Jika salah, ya kita terima memang salah. Kalau tidak salah, kami juga ingin tahu kalau itu tidak salah. Termasuk Ketua Umum PD, Anas Urbanigrum yang juga diperiksa dan dicitrakan publik secara luas di tanah air sebagai bersalah atau terlibat dalam korupsi ini, meskipun KPK belum menentukan hasil pemeriksaan," ujar Presiden SBY di Jeddah, Arab Saudi, Senin 4 Februari 2013.
(mhd)