Yapto sebut Anas seorang kiai, bukan politikus
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila (PP) Yapto Soerjosoemarno bertandang ke kediaman Anas Urbaningrum.
Dalam kesempatan itu, Yapto yang datang dengan mobil bernomor polisi B 234 LP ini mengaku, telah lama mengenal sosok Anas. Dia menilai, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu lebih cocok menjadi seorang kiai ketimbang politikus.
"Buat saya, dia bukan politikus, dia kiai. Saya kenal dari dia mimpin organisasi-organisasi berlandaskan keagamaan. Saya jauh dari angkatan dia sebelumnya," jelas Yapto kepada wartawan di rumah Anas, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (28/2/2013).
Lebih lanjut dia mengatakan, sejak menjadi aktivis, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) itu dikenal sebagai sosok yang santun dan religius.
"Dan kita pernah sama-sama. Jadi kita tahu dia lebih religius dari politikus. Itu yang saya kenal dengan Mas Anas waktu bersama-sama," ucapnya.
Sementara itu, ketika ditanya mengenai masalah hukum Anas, Yapto pun enggan berkomentar. Dirinya berpendapat kalau itu merupakan ruang lingkup penegakan hukum.
"Soal korupsi atau apalah itu, biar penegak hukum yang membuktikan, kita enggak mau ke arah sana. Jadi biar hukum nanti yang menjelaskannya, bukan saya," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Yapto yang datang dengan mobil bernomor polisi B 234 LP ini mengaku, telah lama mengenal sosok Anas. Dia menilai, mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu lebih cocok menjadi seorang kiai ketimbang politikus.
"Buat saya, dia bukan politikus, dia kiai. Saya kenal dari dia mimpin organisasi-organisasi berlandaskan keagamaan. Saya jauh dari angkatan dia sebelumnya," jelas Yapto kepada wartawan di rumah Anas, Jalan Teluk Semangka, Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (28/2/2013).
Lebih lanjut dia mengatakan, sejak menjadi aktivis, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) itu dikenal sebagai sosok yang santun dan religius.
"Dan kita pernah sama-sama. Jadi kita tahu dia lebih religius dari politikus. Itu yang saya kenal dengan Mas Anas waktu bersama-sama," ucapnya.
Sementara itu, ketika ditanya mengenai masalah hukum Anas, Yapto pun enggan berkomentar. Dirinya berpendapat kalau itu merupakan ruang lingkup penegakan hukum.
"Soal korupsi atau apalah itu, biar penegak hukum yang membuktikan, kita enggak mau ke arah sana. Jadi biar hukum nanti yang menjelaskannya, bukan saya," tandasnya.
(kri)