KPK kembali periksa Dirut PT Indoguna Utama
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan pemanggilan terhadap Direktur PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman. Pemeriksaan kedua ini masih berkaitan dengan kasus penyuapan pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian RI.
Ibu dari Arya Abdi Effendi itu pun sudah memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik. Namun, dia tidak berkomentar apapun mengenai pemeriksaannya hari ini. Dengan memakai baju berwarna krem, dia langsung masuk ke dalam markas Abraham Samad cs.
Selain Elizabeth, KPK juga menjadwalkan pemanggilan terhadap pihak swasta yakni Yova Devy Kosmely, Imron dan juga Herinaldi.
“Mereka diperiksa kapasitasnya sebagai saksi untuk para tersangka,“ kata Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Rabu (27/2/2013).
Maria Elizabeth kerap disebut memiliki peran penting dalam kasus ini. Maria dikabarkan pernah melakukan pertemuan bersama Elda Devianne dengan tersangka Luthfi Hasan Ishaq dan Mentan Suswono di Medan sebelum operasi tangkap tangan KPK.
Dari informasi dihimpun, pertemuan mereka memang untuk membahas kuota impor daging sapi. Tiga dari empat tersangka kasus tersebut mengakui pertemuan itu. Namun, mereka membantah pertemuan dilakukan untuk memuluskan PT Indoguna mendapatkan jatah impor daging sesuai pesanannya.
Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan mantan Presiden PKS sekaligus anggota DPR RI, Lutfhi Hasan Ishaaq dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah, serta dua direktur PT Indoguna, yakni Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi sebagai tersangka.
Luthfi dan Ahmad diduga sebagai penerima suap. Sementara Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi diduga berperan sebagai pemberi suap.
KPK Juga menyita barang bukti yang diduga merupakan uang suap Rp1 milliar. Uang Rp1 miliar itu diduga sebagai uang muka dari total Rp40 milliar yang akan diberikan PT Indoguna.
Ibu dari Arya Abdi Effendi itu pun sudah memenuhi panggilan pemeriksaan penyidik. Namun, dia tidak berkomentar apapun mengenai pemeriksaannya hari ini. Dengan memakai baju berwarna krem, dia langsung masuk ke dalam markas Abraham Samad cs.
Selain Elizabeth, KPK juga menjadwalkan pemanggilan terhadap pihak swasta yakni Yova Devy Kosmely, Imron dan juga Herinaldi.
“Mereka diperiksa kapasitasnya sebagai saksi untuk para tersangka,“ kata Kabag Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Rabu (27/2/2013).
Maria Elizabeth kerap disebut memiliki peran penting dalam kasus ini. Maria dikabarkan pernah melakukan pertemuan bersama Elda Devianne dengan tersangka Luthfi Hasan Ishaq dan Mentan Suswono di Medan sebelum operasi tangkap tangan KPK.
Dari informasi dihimpun, pertemuan mereka memang untuk membahas kuota impor daging sapi. Tiga dari empat tersangka kasus tersebut mengakui pertemuan itu. Namun, mereka membantah pertemuan dilakukan untuk memuluskan PT Indoguna mendapatkan jatah impor daging sesuai pesanannya.
Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan mantan Presiden PKS sekaligus anggota DPR RI, Lutfhi Hasan Ishaaq dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah, serta dua direktur PT Indoguna, yakni Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi sebagai tersangka.
Luthfi dan Ahmad diduga sebagai penerima suap. Sementara Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi diduga berperan sebagai pemberi suap.
KPK Juga menyita barang bukti yang diduga merupakan uang suap Rp1 milliar. Uang Rp1 miliar itu diduga sebagai uang muka dari total Rp40 milliar yang akan diberikan PT Indoguna.
(maf)