Tridianto: Partai Demokrat otoriter
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Cilacap, Jawa Tengah, Tridianto mengatakan, Partai Demokrat telah melakukan kesewenang-wenangan. Pasalnya, hal itu tercermin dari perkataan pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak sependapat dengannya silahkan mundur.
"Kalau saya merasa partai ini otoriter. 'Yang tidak sependapat dengan pendirinya (SBY) silahkan mundur'. Ini otoriter," katanya di kediamana Anas, Duren Sawit, Jakarta timur, Senin (25/2/2013).
Pada kesempatan itu, dia mengatakan, dirinya tidak tahu adanya rencana pengunduran secara serentak yang akan dilakukan oleh kader Demokrat yang lainnya. Dai hanya mengatakan, partai itu sudah tidak mengedepankan nilai-nilai demokrasi.
"Saya kira saya tidak bisa mengklaim bahwa temen-temen akan mundur. Partai ini sudah tidak nyaman, sadis, otoriter," katanya lagi.
Namun, dia mengimbau, agar koleganya di partai tersebut dapat memahami betul konflik di internal partai. Menurutnya, Demokrat sudah tidak mengedepankan visi dan misi.
"Apakah teman-teman masih akan bertahan dengan kondisi (partai) seperti ini. Mereka bisa menentukan pilihan. Saya hanya bisa menggaris bawahi saya mundur karena kesantunan (partai) hilang, sampai AD/ART dilanggar," lanjutnya.
"Kalau saya merasa partai ini otoriter. 'Yang tidak sependapat dengan pendirinya (SBY) silahkan mundur'. Ini otoriter," katanya di kediamana Anas, Duren Sawit, Jakarta timur, Senin (25/2/2013).
Pada kesempatan itu, dia mengatakan, dirinya tidak tahu adanya rencana pengunduran secara serentak yang akan dilakukan oleh kader Demokrat yang lainnya. Dai hanya mengatakan, partai itu sudah tidak mengedepankan nilai-nilai demokrasi.
"Saya kira saya tidak bisa mengklaim bahwa temen-temen akan mundur. Partai ini sudah tidak nyaman, sadis, otoriter," katanya lagi.
Namun, dia mengimbau, agar koleganya di partai tersebut dapat memahami betul konflik di internal partai. Menurutnya, Demokrat sudah tidak mengedepankan visi dan misi.
"Apakah teman-teman masih akan bertahan dengan kondisi (partai) seperti ini. Mereka bisa menentukan pilihan. Saya hanya bisa menggaris bawahi saya mundur karena kesantunan (partai) hilang, sampai AD/ART dilanggar," lanjutnya.
(mhd)