Ingat! Anas tidak pernah sebutkan mundur, tapi berhenti
A
A
A
Sindonews.com - Jika diperhatikan dengan seksama, dalam pidato politik mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, tidak ada satu kata pun yang menyatakan bahwa Anas mundur dari jabatannya.
Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Effendi Gazali mengatakan, ada arti berbeda dari pernyataan berhenti dan mundur dalam konteks Anas di Demokrat.
"Anas itu memilih berhenti, bukan mundur, itu yang harus diingat. Kenapa dia menggunakan kata berhenti, itu artinya dia sudah tidak perduli dengan pakta integritas, enggak perduli lagi dengan mereka yang menyuruhnya mundur, setelah ada pernyataan yang mengimbaunya untuk berkonsentrasi pada kasusnya (Hambalang) dan dia memberikan perlawanan," ucap Effendi saat dihubungi Sindonews, Senin (25/2/2013).
Menurut Effendi, sedangkan mundur dalam konteks Anas, berarti mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) itu mengikuti semua prosedur dan sikap yang selama ini mengintimidasinya.
"Sedangkan mundur, berarti mengiyakan apa yang sudah terjadi padanya dan mengikuti sesuai dengan peraturan di Demokrat," pungkasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan adanya pidato Anas, secara tidak langsung memberikan efek kepada Cikeas. "Sebetulnya dengan pidato ini, membuat Cikeas terkejut, karena pemilihan kalimat yang dikeluarkan Anas itu begitu lugas dan tegas," pungkasnya.
Pakar Komunikasi Universitas Indonesia (UI), Effendi Gazali mengatakan, ada arti berbeda dari pernyataan berhenti dan mundur dalam konteks Anas di Demokrat.
"Anas itu memilih berhenti, bukan mundur, itu yang harus diingat. Kenapa dia menggunakan kata berhenti, itu artinya dia sudah tidak perduli dengan pakta integritas, enggak perduli lagi dengan mereka yang menyuruhnya mundur, setelah ada pernyataan yang mengimbaunya untuk berkonsentrasi pada kasusnya (Hambalang) dan dia memberikan perlawanan," ucap Effendi saat dihubungi Sindonews, Senin (25/2/2013).
Menurut Effendi, sedangkan mundur dalam konteks Anas, berarti mantan Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) itu mengikuti semua prosedur dan sikap yang selama ini mengintimidasinya.
"Sedangkan mundur, berarti mengiyakan apa yang sudah terjadi padanya dan mengikuti sesuai dengan peraturan di Demokrat," pungkasnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, dengan adanya pidato Anas, secara tidak langsung memberikan efek kepada Cikeas. "Sebetulnya dengan pidato ini, membuat Cikeas terkejut, karena pemilihan kalimat yang dikeluarkan Anas itu begitu lugas dan tegas," pungkasnya.
(maf)