Anas: Saya adalah bayi yang tidak diharapkan

Sabtu, 23 Februari 2013 - 15:53 WIB
Anas: Saya adalah bayi...
Anas: Saya adalah bayi yang tidak diharapkan
A A A
Sindonews.com - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat (PD), Anas Urbaningrum menceritakan saat pertama kalinya menjabat sebagai ketua umum dari hasil kongres di Bandung, Jawa Barat, tiga tahun silam.

Dia mengutarakan kalau memang sejak awal kehadiran dirinya sebagai ketua umum di partai berlambang mercy itu tidak diharapkan, hingga akhirnya dia mengundurkan diri dari jabatannya pasca ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Anas adalah bayi yang lahir dan tidak diharapkan, tentu rangkaiannya menjadi panjang dan rangkaian itu saya rasakan dan alami sebagai peristiwa politik dan organisasi di Partai Demokrat," kata Anas dalam konferensi persnya di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat No 7, Salemba, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2013).

Dia melanjutkan, suatu saat nanti dirinya akan menceritakan apa yang dialami selama menjabat sebagai ketua umum partai yang besar dengan warna biru itu.

"Kalau dilihat ke belakang ini pasti terkait kongres Partai Demokrat. Saya tidak ingin bercerita tetapi suatu saat pasti saya lahirkan," tukasnya.

Sekadar informasi, Anas mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, ini tidak lepas dari penetapan status tersangka dirinya oleh KPK dalam dugaan kasus proyek pembangunan sport center di Bukit Hambalang, Bogor.

"Karena saya sudah punya status hukum sebagai tersangka, meskipun saya yakin posisi saya sebagai tersangka lebih karena faktor non hukum yang saya yakini, tetapi saya punya standar etik pribadi."

"Standar etik pribadi saya, kalau saya punya status hukum sebagai tersangka, maka saya akan berhenti sebagai ketua umum Partai Demokrat. Ini bukan soal jabatan dan posisi ini soal standar etik, standar etik pribadi saya alhamdulillah cocok dengan pakta integritas yang diterapkan di Partai Demokrat."

"Saya sendiri sudah tandatanganin pakta integritas. Dengan atau tanpa pakta integritas, standar etik saya merasakan hal yang sama saya berhenti sebagai ketua umum Partai Demokrat," kata Anas sebelumnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6751 seconds (0.1#10.140)