SBY: Pengurangan risiko bencana sudah menjadi program nasional
A
A
A
Sindonews.com - Konsultasi tematik global untuk pengurangan resiko bencana resmi telah dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara, Selasa (19/2/2013).
Acara ini berkaitan dengan kerja besar panel untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015 yang diketuai bersama oleh Presiden SBY, Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Dalam sambutannya, SBY menekankan bahwa pentingnya strategi pengurangan risiko bencana diintegrasikan ke dalam rencana dan kebijakan pembangunan nasional.
"Indonesia sudah memasukan pengurangan risiko bencana dalam manajeman rencana pengelolaan bencana 2010-2014 dan rencana aksi nasional pengurangan risiko bencana sejalan dengan Kerangka Kerja Aksi Hyogo," ujar SBY di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/2/2013).
Sementara sehubungan dengan pengurangan risiko bencana, SBY mengaku telah membahas masalah ini panjang lebar pada waktu memberikan pidato kunci pada Pertemuan kelima Tingkat Menteri Asia di Yogyakarta, Oktober tahun lalu.
"Saya membahas masalah ini dari perspektif kapasitas dan pemangku kepentingan lokal," katanya. Indonesia, lanjutnya, telah menempatkan pengurangan risiko bencana sebagai program nasional.
SBY percaya bahwa ketahanan terhadap bencana harus menjadi bagian dari pembangunan nasional untuk kesejahteraan yang berkelanjutan.
"Tanpa ketahanan tersebut, pelaksanaan masa depan Agenda Pembangunan Pasca 2015 akan rentan terhadap bencana alam," tuturnya.
Diskusi yang digelar dua hari ini melibatkan lebih dari 50 ahli penanganan bencana dari seluruh dunia.
Acara ini berkaitan dengan kerja besar panel untuk Agenda Pembangunan Pasca 2015 yang diketuai bersama oleh Presiden SBY, Presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf dan Perdana Menteri Inggris David Cameron.
Dalam sambutannya, SBY menekankan bahwa pentingnya strategi pengurangan risiko bencana diintegrasikan ke dalam rencana dan kebijakan pembangunan nasional.
"Indonesia sudah memasukan pengurangan risiko bencana dalam manajeman rencana pengelolaan bencana 2010-2014 dan rencana aksi nasional pengurangan risiko bencana sejalan dengan Kerangka Kerja Aksi Hyogo," ujar SBY di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/2/2013).
Sementara sehubungan dengan pengurangan risiko bencana, SBY mengaku telah membahas masalah ini panjang lebar pada waktu memberikan pidato kunci pada Pertemuan kelima Tingkat Menteri Asia di Yogyakarta, Oktober tahun lalu.
"Saya membahas masalah ini dari perspektif kapasitas dan pemangku kepentingan lokal," katanya. Indonesia, lanjutnya, telah menempatkan pengurangan risiko bencana sebagai program nasional.
SBY percaya bahwa ketahanan terhadap bencana harus menjadi bagian dari pembangunan nasional untuk kesejahteraan yang berkelanjutan.
"Tanpa ketahanan tersebut, pelaksanaan masa depan Agenda Pembangunan Pasca 2015 akan rentan terhadap bencana alam," tuturnya.
Diskusi yang digelar dua hari ini melibatkan lebih dari 50 ahli penanganan bencana dari seluruh dunia.
(kri)