SBY tidak perlu merebut kewenangan Anas
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat diminta tidak terlalu sibuk mengurus partainya. Seharusnya, di akhir masa jabatannya sebagai Presiden, SBY lebih fokus mengurus negara.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti berpendapat, SBY memberi kepercayaan penuh kepada Anas Urbaningrum selaku ketua umum partai untuk bekerja maksimal menyelamatkan Partai Demokrat.
Selaku sosok yang ditokohkan di Partai Demokrat seharusnya, SBY tidak perlu reakatif dalam menyikapi hasil survei yang menyebutkan elektabilitas partai tersebut menurun.
"Saran saya agar SBY meninggalkan urusan partai, karena penyelamatan yang dia lakukan dengan penandatanganan pakta integritas itu kita baca poin-poinnya ternyata sudah ada kok di AD/ART mereka. Ini (pakta integritas) hanya lucu-lucuan saja," ujar Ray di Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2013).
Dia menambahkan, SBY seharusnya tidak terlau banyak ikut campur mengurusi partai. Lanjutnya, jika SBY lebih fokus mengurus negara, niscaya yang bersangkutan berpeluang untuk menorehkan tinta emas di akhir masa jabatannya.
"Tidak perlu mengambil alih kewenangan di bawahnya, justru yang akhirnya dia mendapatkan celaan-celaan lagi," tambahnya.
Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti berpendapat, SBY memberi kepercayaan penuh kepada Anas Urbaningrum selaku ketua umum partai untuk bekerja maksimal menyelamatkan Partai Demokrat.
Selaku sosok yang ditokohkan di Partai Demokrat seharusnya, SBY tidak perlu reakatif dalam menyikapi hasil survei yang menyebutkan elektabilitas partai tersebut menurun.
"Saran saya agar SBY meninggalkan urusan partai, karena penyelamatan yang dia lakukan dengan penandatanganan pakta integritas itu kita baca poin-poinnya ternyata sudah ada kok di AD/ART mereka. Ini (pakta integritas) hanya lucu-lucuan saja," ujar Ray di Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2013).
Dia menambahkan, SBY seharusnya tidak terlau banyak ikut campur mengurusi partai. Lanjutnya, jika SBY lebih fokus mengurus negara, niscaya yang bersangkutan berpeluang untuk menorehkan tinta emas di akhir masa jabatannya.
"Tidak perlu mengambil alih kewenangan di bawahnya, justru yang akhirnya dia mendapatkan celaan-celaan lagi," tambahnya.
(kur)