Bupati Bantaeng raih anugerah kepala daerah terbaik

Kamis, 07 Februari 2013 - 11:56 WIB
Bupati Bantaeng raih anugerah kepala daerah terbaik
Bupati Bantaeng raih anugerah kepala daerah terbaik
A A A
Sindonews.com - Kerja keras Bupati HM Nurdin Abdullah dalam memajukan Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan mendapat apresiasi besar dari berbagai kalangan. Nurdin pun menjadikan Kabupaten Bantaeng sebagai salah satu kabupaten yang diperhitungkan di Provinsi Sulawesi Selatan.

Atas kerja keras tersebut, Harian Seputar Indonesia (SINDO) pun memberikan anugerah People of The Year (POTY) 2012 untuk kategori kepala daerah terbaik kepada Bupati Bantaeng HM Nurdin Abdullah, kemarin. Penyerahan digelar di Pantai Marina Bantaeng dengan disaksikan seluruh jajaran pemerintah Kabupaten dan masyarakat Bantaeng.

Anugerah itu diberikan kepada Nurdin atas kiprahnya membangun Bantaeng dari daerah tertinggal menjadi kabupaten dengan kemajuan pesat, yang dimulai sejak terpilih sebagai Bupati pada 2008. Pada 2012 lalu,Nurdin berhasil mengubah wajah Bantaeng menjadi model pembangunan kabupaten berkelanjutan di Indonesia.

Trofi dan piagam penghargaan POTY 2012 diserahkan Wakil Pemimpin Redaksi (Wapemred) Pung Purwanto didampingi Wapemred Nevy Hetharia, General Manager Biro SINDO Kiki Subarkah, dan Kepala Biro (Kabiro) SINDO Sulselbar Mukhramal Azis. Menurut Purwanto, anugerah POTY 2012 sengaja diserahkan langsung ke Bantaeng sekaligus untuk melihat pembangunan Bantaeng dan bersilaturahmi dengan bupati dan warga kabupaten bergelar Butta Toaitu.

"Penghargaan ini pantas diberikan kepada bupati Bantaeng. SINDO punya tradisi sejak 2005 memberikan penghargaan bagi orang-orang terbaik di negeri ini agar bisa menginspirasi dan menularkan keberhasilan mereka kepada anak bangsa di Tanah Air," ungkap Purwanto.

Dia memaparkan, ada banyakcalonbupatiyangmasuksebagai nominasi POTY 2012,namun Dewan Juri POTY SINDO menjatuhkan pilihan kepada bupati Bantaeng. Purwanto berharap apa yang dilakukan Nurdin bisa ditularkan dan menjadikan inspirasi bagi daerah lain.

Sukses Bantaeng sebagai daerah yang berkembang pesat taklepas dari kerja keras Nurdin selama menjabat orang nomor satu di Bantaeng. Dari sisi pertumbuhan ekonomi misalnya, selalu menunjukkan tren peningkatan. Pada 2010 misalnya, pertumbuhan ekonomi Bantaeng mencapai 7,9 persen. Setahun kemudian meningkat menjadi 8,43 persen. Tahun lalu di atas 9 persen. Nurdin juga mampu mengubah pola pikir masyarakat dari konsumtif menjadi produktif.

Pencapaian ini dimungkinkan mengingat Nurdin berlatar belakang akademisi bisa menerapkan inovasi dan rekayasa teknologi, khususnya di sektor pertanian. Dia juga melakukan transfer teknologi dengan mendatangkan ahli-ahli di bidang pertanian dari Jepang.

Lewat pemanfaatan teknologi ini, sejumlah wilayah di Bantaeng yang dulunya lahan kritis kini berubah menjadi subur dengan menerapkan pola pertanian organik. Nurdin mampu mengubah pola pikir petani agar tidak bergantung pada pestisida dan pupuk kimia.

Di samping itu,penyandang Master of Agriculture Kyusu University Jepang (1994) ini juga mampu membangun infrastruktur baik di antaranya jalan, check dam(pengendalian banjir) yang keseluruhannya untuk kepentingan masyarakat. Untuk infrastruktur jalan, sudah mencapai wilayah-wilayah produksi komoditas pertanian di dataran tinggi.

Pola pembangunan di Bantaeng dilakukan untuk memperkuat fondasi kemajuan wilayah dibarengi dengan pembangunan sistem. Tujuannya agar siapa pun yang nanti memimpin Bantaeng, sistem yang diterapkan sudah berjalan baik.

Nurdin mengapresiasi anugerah POTY 2012 SINDO dan meyakini bahwa upaya yang dilakukan pemerintah bersama warga Bantaeng memberikan hasil positif, dan penilaian SINDO bisa dibuktikan dengan hasil pembangunan yang telah dicapai hingga saat ini.

"Kami sangat mengapresiasi langkah SINDO.Penghargaan ini merupakan bentuk keberhasilan masyarakat Bantaeng," ujar Nurdin.

Nurdin menyebutkan penghargaan tersebut adalah langkah luar biasa, dan merupakan berita gembira yang tidak pernah diimpikan sebelumnya. Alumnus universitas Kyusu Jepang tersebut mengatakan, selama ini mungkin penyerahan penghargaan dilakukan di Jakarta.

Namun, SINDO mendatangi langsung Bantaeng untuk menyerahkannya. "Ini karena pihak SINDO mau membuktikan apakah keputusan dewan juri sudah tepat atau tidak. Untung saja yang menjadi penilaian bagus, sehingga tidak dibawa pulang lagi pialanya," seloroh Nurdin sambil berkelakar.

Dia menyebutkan, Bantaeng lima tahun lalu ibarat wilayah yang masuk kategori rawat inap di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal. Lalu, Bantaeng ditargetkan lima tahun sudah bisa rawat jalan.

Tetapi belum sampai lima tahun, status Bantaeng sebagai daerah tertinggal dicabut karena berbagai pencapaian yang diraih. "Awalnya saya protes," tandas Nurdin.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7259 seconds (0.1#10.140)