Berlian di industri maritim

Senin, 14 Januari 2013 - 14:45 WIB
Berlian di industri maritim
Berlian di industri maritim
A A A
Asia saat ini menjadi primadona perekonomian dunia. Pertumbuhan ekonomi dan iklim perdagangan di Benua Kuning ini terus menunjukkan kekuatannya di kancah global. Fenomena ini juga membuat industri logistik mempunyai peran penting.

Di tengah volu meperdagangan yang padat, pengusaha logistik tidak hanya mendapatkan keuntungan namun juga pengaruhbesar. Sejumlah perusahaan logistik Asia berhasil menikmati keuntungan besar, di antaranya Wah Kwong Maritime TransportasalHongKong. Salah satu petinggi perusahaan ini adalah Sabrina Chao yang menjabat sebagaivice chairman.

Beberapa waktu lalu Sabrina dinobatkan Forbes sebagai pebisnis wanita Asia yang paling berpengaruh. Sebagai vice chairman Kwong Maritime Transport, sepak terjang Sabrina di dunia bisnis Asia mendapatkan perhatian besar.

Wah Kwong Maritime merupakan perusahaan pemilik kapal tanker terbesar di Hong Kong. Perusahaan ini dirintis pertama kali oleh TY Chao, ayah Chao bersaudara Frank dan George.

Kapal yang dimiliki perusahaan yang didirikan 1952 ini terus bertambah. Pada mulanya, pengguna Wah Kwong banyak berasal dari Jepang. Perusahaan terus berkembang mengikuti industri logistik yang ada.

Pada akhir dekade 1960-an, perusahaan ini pertama kali mempunyaikapaldenganbobot 60.000 dead weight tons (dwt) tipe Bulk Carrier, yaitu kapal yangkhususmengangkutbahan curah yang tidak dikemas seperti bijih besi dan timah.

Pada 1982, perusahaan membangun Bulk Carrier “Venture Hitachi” dengan kapasitas 263.217 dwt. Mereka mengklaim kapal ini paling efisien dalam mengangkut bijih besi untuk produsen baja.

Perusahaan terus mengembangkan armada kapal mereka. Pada 2007 seiring dengan masuknya Sabrina sebagai vice chairman,grup ini mereorganisasi perusahaan dengan memisahkan bisnis dari kepemilikan.

Sejak itu, perusahaan mengoperasikan Bulk Carriers dan kapal tanker di bawah Wah Kwong Maritime Transport Holdings Limited. Sabrina merupakan generasi ketiga di perusahaan ini. Dia adalah putri dari George. Sabrina masuk Wah Kwong sejak 2002.

Media The Japan Times menyebut Sabrina sebagai berlian yang akan mewarisi industri transportasi maritim. Sabrina mengakui mempunyai hubungan erat dengan Jepang,karena negara itulah yang menjadi konsumen pertama mereka.

“Kami masih memiliki hubungan yang sangat baik dengan galangan kapal dan rumah- rumah dagang Jepang.Hubungan kami sangat kuat, dan kami berharap bahwa suatu hari kita bisa kembali ke Jepang untuk membangun kapal lagi,” ujar Sabrina sebagaimana dikutip dari The Japan Times.

Menurut Sabrina, kunci sukses perusahaannya adalah mampu menghadapi gejolak. Inovasi menjadi salah satu kunci dalam menghadapi gejolak tersebut.

“Sebagai perusahaan swasta, kami harus membuat keputusan lebih cepat daripada entitas lain dalam industri,” kata Sabrina.

Sabrina menjelaskan, Wah Kwong lebih cepat beradaptasi dengan kondisi dunia yang berubah dan lebih mampu menavigasi kursus volatil ekonomi global modern. Pada mo-mentum 60 tahun perusahaan tahun lalu,Sabrina mengharapkan perayaan ulang tahun bisa menjadi momentum memberikan pelayanan transportasi yang lebih baik bagi semua industri.

Sebelum memasuki perusahaan kakeknya, Sabrina berkarier di Pricewaterhouse- Coopers.Peraih gelar bachelor of science bidang Matematika dan Manajemen dari Imperial College of University of London ini, pada 2001 mencari pengalaman tentang dunia pelayaran dan logistik di Galbraith’s Shipping dan masuk ke Britannia P & I Club. Dengan bekal itulah,dia kemudian terjun ke Wah Kwong, yang akhirnya dia nakhodai.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3583 seconds (0.1#10.140)