Dinilai hanya menurunkan derajat pendidikan nasional

Selasa, 08 Januari 2013 - 19:33 WIB
Dinilai hanya menurunkan derajat pendidikan nasional
Dinilai hanya menurunkan derajat pendidikan nasional
A A A
Sindonews.com - Dewan Pendidikan DIY menyambut gembira keputusan dihilangkannya aturan penyelenggaraan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) oleh Mahkamah Konstitusi (MK). Hal ini dikarenakan, aturan RSBI dinilai hanya merendahkan derajat pendidikan nasional.

"Saya mengucapkan syukur dengan dihapus RSBI. Karena jika kita lihat, aturan RSBI itu menggunakan konsep standar nasional pendidikan plus. Hal ini berarti standar pendidikan Indonesia ditempakan di tempat lebih rendah dari standar pendidikan internasional. Ini jelas sangat menyakitkan hati kebangsaan saya," ujar Ketua Dewan Pendidikan DIY Prof Wuryadi kepada SINDO, Selasa (8/1/2013).

Dia menuturkan, jika memang ingin memiliki sebuah standar pendidikan lebih, akan lebih masuk akal jika standar pendidikan nasional yang tingkatkan kualitasnya.

Menurutnya, banyak sekali yang bisa diambil dari budaya dan peradaban Indonesia untuk membuat standar pendidikan nasional lebih unggul, bahkan dari standar pendidikan internasional.

"Keunggulan itu harus diambil dari bumi kita senidri. Contohnya, kedekatan kita dengan alam, kedekatan dengan masyarakat dan orangtua. Semua itu bisa menjadi karakter unggulan yang luar biasa. Selama ini, pendidikan kita tidak pernah unggul lebih, karena kita lupa dengan budaya dan peradaban kita sendiri," ungkapnya.

Guru Besar Fakultas MIPA UNY ini juga mengatakan, pada prinsipnya, konsep SBI/RSBI hanya sekedar mempersiapkan siswa Indonesia untuk bisa belajar di luar negeri. Artinya, konsep tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan negara lain, bukan kebutuhan pendidikan dalam negeri.

"Dengan dihapusnya SBI/RSBI, tidak berarti tidak ada sekolah unggulan. Tiap sekolah memiliki hak untuk menyatakan diri lebih unggul dibanding sekolah lain. Tapi, kriteris keunggulannya jangan mengikuti pola RSBI. Tiap sekolah harus kreatif sendiri mencari sesuatu untuk dijadikan unggulan," paparnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5299 seconds (0.1#10.140)