Operasi teritoral khusus Poso telah dimulai
A
A
A
Sindonews.com - Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menyatakan polisi saat ini telah memulai operasi teritorial khusus di Poso, Sulawesi Tengah. Operasi ini dilaksanakan sebagai upaya untuk menjaga situasi keamanan di Poso yang relatif sudah mulai kondusif.
Dalam kunjungannya ke Poso kemarin, Kapolri melakukan pertemuan bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama serta Pemerintah Kabupaten Poso.
"Saya mendapat banyak masukan agar operasi teritorial ini segera dilaksanakan. Ini untuk menciptakan kondisi aman di Poso," katanya.
Setelah operasi teritorial khusus untuk penanganan Poso dilaksanakan, lanjut Timur, maka hal yang akan dilakukan kedepan adalah bagaimana merekrut dan mengajak masyarakat untuk menjaga wilayah Poso, yang dilakukan secara padu oleh masyarakat, TNI, dan Polri.
Sementara itu terkait keberadaan kelompok bersenjata, Kapolri menegaskan pihaknya akan berupaya secepatnya untuk mengejar dan menangkap kelompok itu. Kapolri mengatakan santoso adalah bagian diantara yang memimpin kelompok bersenjata tersebut.
Meskipun telah menewaskan enam anggota Polri pada tahun 2012 silam, namun aparat kepolisian di Poso sampai kini belum mengetahui secara pasti keberadaan kelompok itu.
Dalam kunjungannya ke Poso kemarin, Kapolri melakukan pertemuan bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama serta Pemerintah Kabupaten Poso.
"Saya mendapat banyak masukan agar operasi teritorial ini segera dilaksanakan. Ini untuk menciptakan kondisi aman di Poso," katanya.
Setelah operasi teritorial khusus untuk penanganan Poso dilaksanakan, lanjut Timur, maka hal yang akan dilakukan kedepan adalah bagaimana merekrut dan mengajak masyarakat untuk menjaga wilayah Poso, yang dilakukan secara padu oleh masyarakat, TNI, dan Polri.
Sementara itu terkait keberadaan kelompok bersenjata, Kapolri menegaskan pihaknya akan berupaya secepatnya untuk mengejar dan menangkap kelompok itu. Kapolri mengatakan santoso adalah bagian diantara yang memimpin kelompok bersenjata tersebut.
Meskipun telah menewaskan enam anggota Polri pada tahun 2012 silam, namun aparat kepolisian di Poso sampai kini belum mengetahui secara pasti keberadaan kelompok itu.
(ysw)