Cuaca hambat perawatan jalan nasional Tapanuli

Jum'at, 14 Desember 2012 - 21:47 WIB
Cuaca hambat perawatan jalan nasional Tapanuli
Cuaca hambat perawatan jalan nasional Tapanuli
A A A
Sindonews.com – Proses pemeliharaan/perawatan jalan Nasional di wilayah Tapanuli khususnya wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng) menjelang Natal 25 Desember 2012 dan Tahun Baru 2013 mengalami hambatan cuaca (hujan).

Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah I Medan melalui Satuan Kerja PPK 12 Cs Sibolga terpaksa menunggu kondisi cuaca membaik.

“Program perbaikan dan perawatan ada, menunggu cuaca,” kata Kepala Satker PPK 12 Cs Sibolga, Siduhuaro Dachi yang dikonfirmasi SINDO via selular terkait kondisi jalan Nasional di Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng) yang masih belum tertangani baik, Jumat (14/12/2012).

Siduhuaro mengaku tidak dapat memastikan kapan mereka bisa turun melakukan perawatan dan pemeliharaan terhadap seluruh jalan jalan Nasional yang rusak berlobang yang ada di kedua wilayah itu.

Namun yang pasti ungkap Siduhuaro, pihaknya telah memprogramkan pemeliharaan dan perawatan yang rusak tersebut sebagai bagian dari mendukung keselamatan pengguna jalan saat mudik Natal 25 Desember 2012 dan Tahun Baru 2013.

“Jadi kita lihat situasi dan sebenarnya pun, kita sudah melakukan penambalan (pecing) terhadap beberapa ruas jalan Nasional yang berlobang dengan menggunakan batu kerikil dan pasir. Namun kita belum dapat melangkah untuk proses selanjutnya, mengingat kondisi cuaca yang tidak mendukung buat pengerjaan,” ujarnya.

Pantauan SINDO, penanganan jalan Nasional di kedua wilayah itu, seperti Jalan Nasional Sibolga–Tapanuli Utara (Taput) dan Sibolga-Tapanuli Selatan (Tapsel) hingga H-10 menjelang Natal 25 Desember 2012 belum terlaksana dengan baik.

Pihak PPK 12 Cs Sibolga masih sebatas melakukan pecing dengan menggunakan sertu berupa batu kerikil dan pasir di jalan Nasional Sibolga–Tapsel tepatnya di Km 5, Kelurahan Sibuluan Nalambok, Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Proses pecing itu sendiri mengundang kontroversi dari pengguna jalan dan penduduk sekitar karena memicu timbulnya debu dan kerikil. Ironisnya, lubang yang di pecing sudah mengangga kembali diguyur siraman air hujan.

“Kami warga jelas resah, debu berterbangan masuk ke dalam rumah dan sangat mengganggu pernafasan,” keluh Syaren Situmorang (33) warga sekitar.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1542 seconds (0.1#10.140)