Kasih Tuhan Yesus angkat penyakitku

Jum'at, 14 Desember 2012 - 17:21 WIB
Kasih Tuhan Yesus angkat...
Kasih Tuhan Yesus angkat penyakitku
A A A
Kesaksian: Bambang Suyono

NAMA saya Bambang Suyono, umur 35 tahun. Pada saat kesaksian ini ditulis dan terjadi, saya menjadi anggota dan pelayan dalam bidang musik dan pemuda di Gereja Bethel Indonesia Rock Batu Karang Merauke. Selain terlibat dalam pelayanan gereja, saya bekerja sebagai anggota instansi pemerintahan yang ada di Merauke.

Suatu saat, pada bulan November tahun 2011, saya mendapat panggilan tes untuk masuk dan mengikuti pendidikan yang nantinya digunakan sebagai salah satu syarat untuk kenaikan jabatan dan pangkat.

Seperti biasa, sebelum mengikuti suatu tes kita harus persiapkan semuanya dengan baik. Demikian juga saya. Semua hal yang berhubungan dengan tes saya persiapkan semaksimal mungkin, termasuk masalah kesehatan. Karena tes ini sangat ketat apalagi masalah kesehatan, saya tidak mau gagal karena dinyatakan tidak sehat.

Sebelum berangkat ke Yogya (tempat tes), saya periksa kesehatan di laboratorium kesehatan yang cukup bagus di Merauke dan hasilnya semua baik, kecuali kadar kolesterol saya yang cukup tinggi, yaitu 252 (nilai rata-rata maksimal kolesterol adalah 200).

Satu minggu sebelum berangkat ke Yogya, saya mendapat kesempatan untuk pulang ke Malang (tempat kelahiran dan orangtua tinggal). Kesempatan satu minggu di rumah, saya gunakan untuk berolahraga dengan tujuan agar kadar kolesterol saya turun.

Sehari tiga kali saya melaksanakan lari, yaitu pagi, siang, dan malam yang tentunya dikerjakan setelah doa pagi di gereja saya. Konsumsi makanan saya selama seminggu itu sebatas nasi, sayur, dan tahu tempe saja.

Puji Tuhan, sehari sebelum berangkat ke Yogya, saya sempatkan untuk mengecek kadar kolesterol saya di laboratorium kesehatan dan hasilnya luar biasa yaitu 202, jadi berhasil turun 50 dari semula 252.

Akhirnya sesuai dengan jadwal yang ditentukan, saya berangkat ke Yogya untuk melaksananakan tes. Tes saya kerjakan dengan baik. Namun ternyata ada panggilan buat saya untuk melaksanakan tes ulang yang berhubungan dengan penyakit dalam.

Saya sempat cemas dan ternyata benar, saya diindikasi mengidap satu virus yaitu virus hepatitis C. Suatu penyakit yang sekarang merupakan penyakit yang terbilang berbahaya, dan kalau tidak segera diobati bisa mengakibatkan kanker hati. Dengan demikian dapat ditebak, saya gagal dalam tes ini dan harus kembali ke Merauke.

Sebagai informasi, sampai saat ini dunia kedokteran menyampaikan bahwa penyakit ini dapat disembuhkan dengan semacam suntikan pegylated interferon alpha dan kombinasi dengan antivirus ribavirin selama seminggu sekali sebanyak 40 kali suntikan, atau 20 kali suntikan tergantung jenis virusnya, dan harga suntikan tersebut terbilang masih mahal sekitar Rp2,9 juta per satu kali suntikan.

Sungguh suatu kenyataan yang sangat sulit saya hadapi, di satu sisi saya gagal tes, di sisi lain saya harus berhadapan dengan proses penyembuhan yang sangat mahal harganya bagi saya. Sesampainya di Merauke dengan perasaan yang penuh kecewa saya tinggalkan pelayanan.

Setiap kali saya diminta pelayanan ada jadwal pelayanan saya di sana, tidak saya kerjakan. Saya benar-benar kecewa. Namun Tuhan berkehendak lain, melalui hubungan komunikasi lewat BBM dengan teman-teman sepelayanan yang ada di Pemalang (Sebelumnya saya juga terlibat pelayanan di GBI Jl. Pemuda Pemalang), saya diingatkan untuk tidak boleh menyerah dan minta ampun kepada Tuhan.

Akhirnya saya berdoa minta ampun kepada Tuhan melalui doa pribadi, dan sejak saat itu saya mulai terlibat pelayanan kembali. Saya harus membereskan masalah saya dengan Tuhan, saya harus minta ampun atas kekecewaan yang sudah saya lakukan kepada-Nya.

Dan saya percaya, apabila kita sudah membereskan hubungan kita dengan Tuhan, Tuhan akan memberikan jalan keluar. Dan jalan keluar itu saya terima, dua minggu setelah saya mohon ampun kepada Tuhan dan terlibat dalam pelayanan kembali, secara iseng saya mengecekkan darah saya di laboratorium kesehatan di Merauke.

Hasilnya membuat saya tidak percaya dan berteriak saat mengetahui bahwa penyakit Hepatitis saya dinyatakan NEGATIF. Syukur kepada Tuhan yang sudah menyatakan kebesaran-Nya kepada saya dan hal ini saya saksikan di doa pengerja bersama Mama Gembala dan seluruh pelayan Tuhan juga pada saat ibadah umum pada hari Minggu.

Tuhan punya rencana yang indah apabila Dia menghendaki sesuatu terjadi yang mungkin menurut kita tidak baik, namun semuanya indah di mata Tuhan.

Sungguh luar biasa Tuhan kita, apabila kita mau mempunyai hubungan yang intim dengan-Nya, saya percaya, berkat-berkat-Nya akan melimpah dalam kehidupan kita karena hanya Dialah sumber berkat itu sendiri. Tuhan memberkati dan selamat menyambut Natal 2012. Amin.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0622 seconds (0.1#10.140)