Mereka yang berpikir global
A
A
A
Nama pemimpin prodemokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Thein Sein tahun ini menjadi pembicaraan global. Kedua sosok ini dinilai membawa inspirasi dan pengaruh penting bagi kehidupan demokrasi di dunia. Tak mengherankan jika keduanya menduduki urutan teratas 100 Pemikir Global (Top 100 Global Thinkers) versi majalah Foreign Policy.
Majalah dua bulanan yang didirikan pada 1970 oleh Samuel P Huntington dan Warren Demian Manshel ini menilai kedua politikus Myanmar itu sangat inspiratif dan merupakan pasangan yang paling heroik tahun ini.
Keduanya dianggap sebagai bentuk kolaborasi antara “pembangkang” dan jenderal lama yang mau membuka tangan untuk keterbukaan di salah satu negara paling represif karena kediktatoran junta militer. Dalam pandangan Foreign Policy, keduanya menjadi bukti bahwa gagasan individu dan ide-ide mereka benarbenar dapat mengubah dunia.
Dalam daftar tahun ini juga disebutkan sebagai sebuah tema yang beresonansi dengan cara yang lebih besar. Hal ini diperlihatkan dengan masuknya pemikir visioner di dunia digital seperti Sebastian Thrun, ilmuwan komputer Palo Alto, California.
Thrun, sebagai ilmuwan Universitas Stanford, mengonsep ulang masa depan sebuah mobil. Dia menggabungkan antara perangkat lunak dari perangkat keras. Thrun menciptakan sensor cerdas sehingga mobil bisa bermanuver sendiri. Penghargaan pemikir juga di sematkan kepada para pemimpin politik yang dinilai langka seperti Presiden Malawi Joyce Banda. Wanita besi ini membayangkan sebuah Afrika yang baru yang bebas dari korupsi.
Begitu juga nama Bill dan Hillary Clinton yang tidak saja pasangan suami-istri yang berhasil membina keluarga, tetapi juga sukses membangun karier politik. Keduanya menjadi tokoh berpengaruh dunia karena beberapa hal yang mereka perjuangkan.
Selama dua periode kepemimpinannya (1993–2001), Clinton dinilai berhasil dalam mengurangi tingkat pengangguran dan inflasi ke titik paling rendah dalam kurun waktu 30 tahun, meningkatkan tingkat kepemilikan rumah paling tinggi dalam sejarah AS, menurunkan tingkat kejahatan di sejumlah wilayah dan mengusulkan anggaran berimbang pertama dalam beberapa dekade, sehingga mencapai surplus anggaran.
Berbeda dengan perhatian Clinton, Hillary dipandang sebagai pendukung kuat dalam pemerintahan Presiden Barack Obama untuk pembelaan hak asasi manusia dan demokrasi. Dia mendorong pemerintahan AS supaya ikut campur dalam penanganan korban kemanusiaan di Libya tahun lalu. Sama halnya dengan Bill Clinton dan Hillary Clinton, pasangan lainnya yang masuk daftar 100 Pemikir Global adalah sejoli miliarder dunia Bill Gates dan Melinda Gates.
Melalui Bill and Melinda Gates Foundation, keduanya ingin mengatasi persoalan kemiskinan, merintis vaksinasi dan melancarkan kampanye pemberantasan penyakit polio. Yayasannya tersebut akan mencanangkan pelayanan dan penyediaan informasi terkait dengan pentingnya penggunaan kontrasepsi,yang tersedia bagi 120 juta wanita di negara miskin. ema malini/nafi’ muthohirin
Majalah dua bulanan yang didirikan pada 1970 oleh Samuel P Huntington dan Warren Demian Manshel ini menilai kedua politikus Myanmar itu sangat inspiratif dan merupakan pasangan yang paling heroik tahun ini.
Keduanya dianggap sebagai bentuk kolaborasi antara “pembangkang” dan jenderal lama yang mau membuka tangan untuk keterbukaan di salah satu negara paling represif karena kediktatoran junta militer. Dalam pandangan Foreign Policy, keduanya menjadi bukti bahwa gagasan individu dan ide-ide mereka benarbenar dapat mengubah dunia.
Dalam daftar tahun ini juga disebutkan sebagai sebuah tema yang beresonansi dengan cara yang lebih besar. Hal ini diperlihatkan dengan masuknya pemikir visioner di dunia digital seperti Sebastian Thrun, ilmuwan komputer Palo Alto, California.
Thrun, sebagai ilmuwan Universitas Stanford, mengonsep ulang masa depan sebuah mobil. Dia menggabungkan antara perangkat lunak dari perangkat keras. Thrun menciptakan sensor cerdas sehingga mobil bisa bermanuver sendiri. Penghargaan pemikir juga di sematkan kepada para pemimpin politik yang dinilai langka seperti Presiden Malawi Joyce Banda. Wanita besi ini membayangkan sebuah Afrika yang baru yang bebas dari korupsi.
Begitu juga nama Bill dan Hillary Clinton yang tidak saja pasangan suami-istri yang berhasil membina keluarga, tetapi juga sukses membangun karier politik. Keduanya menjadi tokoh berpengaruh dunia karena beberapa hal yang mereka perjuangkan.
Selama dua periode kepemimpinannya (1993–2001), Clinton dinilai berhasil dalam mengurangi tingkat pengangguran dan inflasi ke titik paling rendah dalam kurun waktu 30 tahun, meningkatkan tingkat kepemilikan rumah paling tinggi dalam sejarah AS, menurunkan tingkat kejahatan di sejumlah wilayah dan mengusulkan anggaran berimbang pertama dalam beberapa dekade, sehingga mencapai surplus anggaran.
Berbeda dengan perhatian Clinton, Hillary dipandang sebagai pendukung kuat dalam pemerintahan Presiden Barack Obama untuk pembelaan hak asasi manusia dan demokrasi. Dia mendorong pemerintahan AS supaya ikut campur dalam penanganan korban kemanusiaan di Libya tahun lalu. Sama halnya dengan Bill Clinton dan Hillary Clinton, pasangan lainnya yang masuk daftar 100 Pemikir Global adalah sejoli miliarder dunia Bill Gates dan Melinda Gates.
Melalui Bill and Melinda Gates Foundation, keduanya ingin mengatasi persoalan kemiskinan, merintis vaksinasi dan melancarkan kampanye pemberantasan penyakit polio. Yayasannya tersebut akan mencanangkan pelayanan dan penyediaan informasi terkait dengan pentingnya penggunaan kontrasepsi,yang tersedia bagi 120 juta wanita di negara miskin. ema malini/nafi’ muthohirin
(ysw)