Dahlan tak takut dengan tantangan Demokrat
Rabu, 21 November 2012 - 13:39 WIB

Dahlan tak takut dengan tantangan Demokrat
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan lagi-lagi menjadi pembicaraan. Kali ini kedatangannya ke Badan Kehormatan (BK) DPR untuk dimintai keterangan terkait surat berisi nama-nama oknum DPR yang diduga memeras perusahaan BUMN yang sempat Ia revisi.
Dirinya menanggapinya dengan santai ketika dikonfirmasi wartawan terkait sejumlah polemik yang datang dari beberapa anggota DPR terkait tuduhannya itu termasuk Fraksi Partai Demokrat yang siap menantang apabila hari ini Dahlan tidak membawa bukti.
"Kalau ada yang menantang ya enggak apa-apa. Enggak ada masalah," katanya dengan senyum khasnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2012)
Namun ketika disinggung isi undangan dari BK, mantan Direktur Utama (Dirut) PLN itu mengaku, dalam undangan tersebut tidak ada rencana dirinya akan dikonfrontir dengan beberapa pihak terkait. "Saya diundang, ya saya datang. Tidak ada kata-kata akan dikonfrontir di undangannya," tuturnya
Kedatangan Dahlan juga untuk dimintai klarifikasi setelah sebelumnya BK sempat memanggil tiga Dirut perusahaan BUMN yang diduga sebagai 'korban pemerasan' oknum anggota DPR. Dirut-dirut tersebut di antaranya Dirut PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), Dirut PT Garam, dan Dirut PT PAL.
Seperti diketahui, BK DPR telah menerima dua nama baru terkait dugaan pemerasan dan juga permintaan jatah upeti di BUMN terkait pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN). Penyebutan dua nama baru ini dilontarkan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Rudy Setyopurnomo.
Ketua BK, M.Prakosa juga mengatakan siap mengkonfrontir semua pihak apabila diperlukan.
Wakil Ketua BK Abdul Wahab Dalimunthe meminta, apabila ada pihak yang mempunyai melapor tentang suatu kasus. Harapnya, agar laporan tersebut disertai dengan alat bukti jelas dan akurat.
"Saya harap kedepannya, sebaiknya laporan yang masuk ke BK, harus ada alat bukti. Jangan sampai kita menuduh orang sembarangan," kata politikus Partai Demokrat itu.
Dirinya menanggapinya dengan santai ketika dikonfirmasi wartawan terkait sejumlah polemik yang datang dari beberapa anggota DPR terkait tuduhannya itu termasuk Fraksi Partai Demokrat yang siap menantang apabila hari ini Dahlan tidak membawa bukti.
"Kalau ada yang menantang ya enggak apa-apa. Enggak ada masalah," katanya dengan senyum khasnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2012)
Namun ketika disinggung isi undangan dari BK, mantan Direktur Utama (Dirut) PLN itu mengaku, dalam undangan tersebut tidak ada rencana dirinya akan dikonfrontir dengan beberapa pihak terkait. "Saya diundang, ya saya datang. Tidak ada kata-kata akan dikonfrontir di undangannya," tuturnya
Kedatangan Dahlan juga untuk dimintai klarifikasi setelah sebelumnya BK sempat memanggil tiga Dirut perusahaan BUMN yang diduga sebagai 'korban pemerasan' oknum anggota DPR. Dirut-dirut tersebut di antaranya Dirut PT Merpati Nusantara Airlines (MNA), Dirut PT Garam, dan Dirut PT PAL.
Seperti diketahui, BK DPR telah menerima dua nama baru terkait dugaan pemerasan dan juga permintaan jatah upeti di BUMN terkait pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN). Penyebutan dua nama baru ini dilontarkan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, Rudy Setyopurnomo.
Ketua BK, M.Prakosa juga mengatakan siap mengkonfrontir semua pihak apabila diperlukan.
Wakil Ketua BK Abdul Wahab Dalimunthe meminta, apabila ada pihak yang mempunyai melapor tentang suatu kasus. Harapnya, agar laporan tersebut disertai dengan alat bukti jelas dan akurat.
"Saya harap kedepannya, sebaiknya laporan yang masuk ke BK, harus ada alat bukti. Jangan sampai kita menuduh orang sembarangan," kata politikus Partai Demokrat itu.
(mhd)