Prof Priyatna Abdurrasyid dirawat di RSPAD
Kamis, 08 November 2012 - 12:03 WIB

Prof Priyatna Abdurrasyid dirawat di RSPAD
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Wakil Jaksa Agung era Presiden Soeharto Professor Priyatna Abdurrasyid dikabarkan tengah terbaring lemah di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta, karena terserang stroke.
"Baru pulang nengokin Prof Priyatna, di Paviliun Kartika RSPAD, masih di infus, semoga beliau cepat sembuh kembali, Insya Allah, Amin YRA," tulis rekan Priyatna, Marsekal TNI Chappy Hakim dalam akun twitternya @chappyhakim, di Jakarta, Kamis (8/11/2012).
Kabar ini pun dilanjutkan oleh Chappy, kepada rekan-rekan Priyatna lainnya, seperti Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Salahuddin Wahid alias Gus Sholah. "Pagi Gus Sholah, pakabar Pak? mengabarkan Prof Priyatna kini dirawat di Pav.Kartika RSPAD, lantai2," tulisnya lagi.
Dalam blognya, Chappy menulis, tidak banyak orang mengenal sosok Professor Priyatna Abdurrasyid, setelah dia mengundurkan diri dari jabatan bergengsinya, wakil Jaksa Agung era Presiden Soeharto. Selain penulis buku yang produktif, Priyatna juga merupakan satu dari sedikit ahli hukum udara dan hukum ruang angkasa.
Banyak gelar sudah diraihnya, mulai dari SH.Ph.D, FCBArb, FHKArb, ICDH, HonFACICA, CIISL, D.IAA, Fell.BIS, dan LAA. Dia juga menduduki banyak jabatan, di badan-badan hukum internasional. Di dalam negeri, selain duduk pada beberapa institusi hukum, dia juga menjabat sebagai ketua Badan Arbiterase Nasional Indonesia atau BANI.
"Beliau adalah anggota Tentara Pelajar yang kemudian menjadi anggota TNI AD dengan pangkat perwira. Setelah adiknya yang juga anggota tentara menjadi korban, dan kemudian meninggal dunia, Prof Priyatna diperintahkan oleh ibunya untuk keluar dari tentara," tulisnya.
Chappy melanjutkan, Priyatna merintis jalur karier sebagai jaksa yang kelak dapat mencapai jabatan bergengsi sebagai wakil Jaksa Agung. "Prof Priyatna adalah wakil Jaksa Agung yang berani menolak instruksi Presiden Soeharto untuk menghentikan penyidikan kasus korupsi Dirut Pertamina Ibnu Soetowo," terangnya.
Dia menambahkan, kiprahnya Priyatna di dunia hukum internasional, sebagai ahli hukum udara, dan ruang angkasa, sampai sekarang belum ada yang dapat menggantikannya. "Sampai dengan saat ini, beliau masih aktif dalam perjuangan negara-negara khatulistiwa berkait dengan penempatan satelit negara-negara maju di GSO," ungkapnya.
"Baru pulang nengokin Prof Priyatna, di Paviliun Kartika RSPAD, masih di infus, semoga beliau cepat sembuh kembali, Insya Allah, Amin YRA," tulis rekan Priyatna, Marsekal TNI Chappy Hakim dalam akun twitternya @chappyhakim, di Jakarta, Kamis (8/11/2012).
Kabar ini pun dilanjutkan oleh Chappy, kepada rekan-rekan Priyatna lainnya, seperti Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Salahuddin Wahid alias Gus Sholah. "Pagi Gus Sholah, pakabar Pak? mengabarkan Prof Priyatna kini dirawat di Pav.Kartika RSPAD, lantai2," tulisnya lagi.
Dalam blognya, Chappy menulis, tidak banyak orang mengenal sosok Professor Priyatna Abdurrasyid, setelah dia mengundurkan diri dari jabatan bergengsinya, wakil Jaksa Agung era Presiden Soeharto. Selain penulis buku yang produktif, Priyatna juga merupakan satu dari sedikit ahli hukum udara dan hukum ruang angkasa.
Banyak gelar sudah diraihnya, mulai dari SH.Ph.D, FCBArb, FHKArb, ICDH, HonFACICA, CIISL, D.IAA, Fell.BIS, dan LAA. Dia juga menduduki banyak jabatan, di badan-badan hukum internasional. Di dalam negeri, selain duduk pada beberapa institusi hukum, dia juga menjabat sebagai ketua Badan Arbiterase Nasional Indonesia atau BANI.
"Beliau adalah anggota Tentara Pelajar yang kemudian menjadi anggota TNI AD dengan pangkat perwira. Setelah adiknya yang juga anggota tentara menjadi korban, dan kemudian meninggal dunia, Prof Priyatna diperintahkan oleh ibunya untuk keluar dari tentara," tulisnya.
Chappy melanjutkan, Priyatna merintis jalur karier sebagai jaksa yang kelak dapat mencapai jabatan bergengsi sebagai wakil Jaksa Agung. "Prof Priyatna adalah wakil Jaksa Agung yang berani menolak instruksi Presiden Soeharto untuk menghentikan penyidikan kasus korupsi Dirut Pertamina Ibnu Soetowo," terangnya.
Dia menambahkan, kiprahnya Priyatna di dunia hukum internasional, sebagai ahli hukum udara, dan ruang angkasa, sampai sekarang belum ada yang dapat menggantikannya. "Sampai dengan saat ini, beliau masih aktif dalam perjuangan negara-negara khatulistiwa berkait dengan penempatan satelit negara-negara maju di GSO," ungkapnya.
(san)